-->

Hot News

Perjuangan MDMC Sulbar Salur Bantuan Korban Banjir di Desa Terisolasi Luwu Utara

By On Rabu, Juli 22, 2020

Rabu, Juli 22, 2020

Relawan MDMC Muhammadiyah Sulbar dan IMM Mamuju berjuang menyalurkan bantuan kepada korban banjir Luwu Utara. (Ist/masalembo.com)


MASAMBA, MASALEMBO.COM - Tim lembaga penanggulangan bencana Muhammadiyah atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sulawesi Barat bersama Relawan IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Mamuju masih menjumpai sejumlah kendala dalam mendistribusikan bantuan kepada korban banjir di beberapa desa di Kecamatan Masambba Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Salah satunya di Desa Lattang Tallang. Desa tersebut terisolasi lantaran akses menuju lokasi tertutup material longsor. Belum lagi longsor yang tiba-tiba terjadi di desa tersebut.

MDMC Sulbar mendatangi desa ini dan telah menyalurkan bantuan logistik berupa makanan bayi, mie instan, hingga kebutuhan pokok lainnya. Relawan MDMC Sulbar dan IMM Mamuju tiba di kawasan itu dengan menggunakan kendaraan roda empat. Namun, bantuan sampai saat ini belum tersalurkan maksimal karena sejumlah akses menuju permukiman warga masih tertutup material longsoran sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.

"Bantuan ada dari kemarin datang di Posko Kordinasi Banjir Luwu Utara, datang dari berbagai daerah tak ketinggalan Sulawesi Barat, sehingga kami dan tim berinisiatif menyalurkan bantuan cuma akses distribusi ke setiap kampung masih sulit," ujar Rusli, Ketua MDMC Sulbar.

Untuk mendistribusikan logistik, tim MDMC dan relawan dan masyarakat terpaksa harus berjalan kaki menuju kampung-kampung yang terisolasi. "Sampai sekarang pengiriman logistik belum maksimal. Kita lakukan dengan cara dipikul dan jalan kaki," kata Mursalim yang juga turut menjadi relawan bencana.

Kini, tim gabungan tengah berupaya membuka akses lain untuk memudahkan masyarakat desa melakukan aktivitas sehari-hari, di samping mempermudah penyaluran bantuan korban banjir.

Lattang Tallang juga merupakan salah satu desa di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara yang ikut terdampak bencana alam banjir pada, Senin 13 Juli 2020 lalu. Bahkan daerah tersebut kategori daerah terisolasi.

Hal ini karena akses transportasi menuju desa ini masih putus total karena tertutup material longsor, sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat maupun dua, termasuk kendaraan yang akan mendistribusikan bantuan logistik.

Saat ini, kondisi mereka sangat memprihatinkan, terutama di kampung-kampung yang masih sulit dijangkau akibat akses jalan tertutup longsor. Warga sangat membutuhkan lampu penerangan, selimut, alas tidur, sembako, kebutuhan makan dan minum terutama perlengkapan bayi dan alat masak

"Sejak bencana longsor, desa kami gulap gulita. Tiang-tiang listrik banyak roboh," kata Redaya, Rabu (22/7/2020) yang sudah menyisir ke beberapa lokasi bencana.

Lokasi bencana masih tertutup longsoran. Ia juga mengakui dari segi jumlah bantuan maupun titik penyaluran belum mampu memenuhi kebutuhan semua korban. Namun, itu upaya maksimal yang masih bisa kita lakukan saat ini. "Bantuan itu diharapkan dapat memberikan semangat kepada para korban bahwa pemerintah memperhatikan kondisi mereka dan berupaya memberikan bantuan," ujar relawan MDMC Muhammadiyah Sulbar ini. (rls/red)

comments
close
Banner iklan disini