Tampak bakal calon wakil bupati Majene, Lukman (tengah) usai menerima rekomendasi PAN untuk pasangan Fahmi-Lukman di Pilkada serentak 2020. (Foto: Hasriadi ATP/facebook) |
MAJENE, MASALEMBO.COM - Partai Amanat Nasional (PAN) akhirnya menyatakan sikap mendukung calon incumbent Fahmi Massiara- Lukman di Pilkada Majene 2020. Rekomendasi PAN ke bakal pasangan calon Fahmi-Lukman dikeluarkan hari ini, Jumat (3/6/2020). Informasi tersebut dikonfirmasi Hasriadi, kader senior PAN yang juga Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Majene.
"Iya itu sudah keputusan DPP, semua kader harus jalankan," ujar Hasriadi membenarkan jatuhnya rekomendasi PAN ke bakal calon petahana itu.
Hasriadi mengungkap, DPC PAN Majene sebelumnya telah menyampaikan laporan fakta ril situasi Pilkada Majene ke Dewan Pengurus Pusat (DPP) di Jakarta. Inti laporannya menyampaikan tiga bakal calon yang mendaftar ke PAN. Mereka yakni Andi Achmad Syukri Tammalele (AST) yang mendaftar berpasangan dengan Aris Munandar Kalma, Fahmi Massiara yang mendaftar berpasangan dengan Lukman, serta Itol Saiful Tonra yang mendaftar tanpa pasangan.
"Kami menyampaikan laporan itu kemarin. Ada tiga (pendaftar). Urutan pertama AST-Aris, kedua petahana (Fahmi-Lukman), urutan ketiga Itol tanpa pasangan," ucap Hasriadi via telepon, Jumat malam.
Hasriadi mengaku, sebagai kader dirinya akan loyal dengan keputusan DPP. Pihaknya akan bekerja maksimal menyukseskan bakal pasangan calon Fahmi Massiara-Lukman di Pilkada serentak yang akan digelar 9 Desember 2020 mendatang.
"Kita sudah dipanggil semua. Ini sudah keputusan DPP, ya apapun kalau bagi kader harus dilaksanakan. Tidak mau melaksanakan ya up (awas, red)," ucap politisi asal dapil Malunda-Ulumanda ini.
Nasib Poros Tengah
Sebelumnya sejumlah kader dan pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Majene termasuk Hasriadi sendiri sempat mewacanakan akan mengusung bakal pasangan calon alternatif atau poros tengah. Namun akhirnya wacana tersebut sudah otomatis gugur bagi PAN.
"Kami kan yang penggagas poros tengah itu, tapi dalam perjalanan proses tiba-tiba kami dipanggil DPP, iya inilah keputusan akhirnya," aku Hasriadi.
Hasriadi mengakui sempat mewacana Itol Saiful Tonra bakal berpasangan dengan kader PAN Abd Wahab. Namun dengan keluarnya keputusan DPP PAN otomatis wacana Itol-Wahab pupus. Hasriadi juga menyebut selain Wahab beberapa nama juga sempat diwacanakan bakal mendampingi Itol, kader PDI Perjuangan yang anggota DPRD Sulbar itu.
PDI P Masih Dinamis
Namun, berbeda dengan PAN yang sudah mengubur wacana poros tengah, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan sendiri tampaknya masih dinamis. Ketua DPC PDIP Majene Muhammad Wahyu yang dihubungi awak masalembo.com menegaskan partainya belum bersikap di Pilkada. Dia mengatakan sampai saat ini partai besutan Megawati Soekarno Putri itu masih dinamis.
"Masih dalam proses kearah mana PDI Perjuangan merekomendasi bakal pasangan calon," katanya.
Wahyu mengatakan, tetap ada peluang untuk membangun poros tengah sepanjang masih memenuhi syarat kemudian pasangan juga menjanjikan untuk memenangkan pertarungan Pilkada.
Kader PDIP sendiri Itol Saiful Tonra juga masih punya peluang yang sama dengan bakal calon lain untuk meraih usungan partai berlambang banteng bermoncong putih itu. Namun kata Wahyu, Itol harus mampu bersama dengan partai-partai lain untuk dapat maju.
"Yang pasti PDIP tidak akan sembarangan mengusung calon. Kita pasti mematangkan untuk kepentingan partai itu sendiri dan yang lebih penting untuk kepentingan rakyat kedepan. Siapapun saat ini masih punya peluang, masih sangat dinamis," tutup Wahyu.
Pengamat politik Maenunis Amin menyoal poros tengah menilai perburuan partai di Pilkada Majene sudah finish. Jika PAN yang sedari awal membangun wacana poros tengah menyatakan sikap ke Fahmi-Lukman maka sudah hampir pasti Pilkada Majene diikuti oleh dua pasangan calon alias head to head.
"Saya liat yang mungkin membangun poros tengah itu hanya PAN dan PDIP. Kalau Gerindra, PKB sepertinya sudah menyatakan sikap," ujarnya.
Menurut Maenunis, Pilkada Majene bakal berlangsung seru jika hanya dua bakal paslon yang bertarung. Namun hal demikian akan menguntungkan penantang petahana. Kata dia, masing-masing bakal calon baik Fahmi-Lukman maupun AST-Aris memang memiliki keunggulan. Fahmi-Lukman kata dia didukung koalisi gemuk dengan berbagai pencapaian selama 5 tahun. Namun paslon AST-Aris akan dapat mengimbanginya dengan keunggulan isu.
"Saya melihat jika head to head akan menguntungkan AST-Aris, karena seberapapun pencapaian Fahmi-Lukman akan dapat dipatahkan dengan isu-isu politik lokal," pungkas Direktur Logos Politika itu.
Maenunis mengatakan, isu-isu politik lokal yang mengarah kepolitik identitas masih menjadi fenomena yang banyak ditemukan Pilkada. "Meski kurang ideal namun faktanya masih ampuh," katanya. (*)
Laporan: Tim Masalembo.com
Editor: Harmegi Amin