Mobil dinas Gubernur Sulbar ditarik dengan bulldozer saat terjebak di kubangan lumpur jalan Ulumanda, Jumat, 19 Juni 2020. (foto: Egi/masalembo.com) |
MAJENE, MASALEMBO.COM - Seperti inilah gambar saat mobil dinas Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar terjebak di kubangan lumpur saat berjibaku melawan medan berat dan jalan rusak di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Jumat (19/6/2020). Meski akhirnya selamat melewati jalan rusak berat dan medan sulit saat kunjungan kerja ke daerah pelosok pegunungan itu, namun membutuhkan sedikitnya 3 jam untuk dapat menempuh sulitnya medan berlumpur dan penuh lubang jalanan.
"Beliau berkunjung saat musim hujan, lagi rusak-rusaknya ini jalan saat ini," kata Muhammad Arif, camat Ulumanda yang turut hadir dalam kunjungan gubernur tersebut.
Muhammad Arif mengaku salut atas kunjungan gubernur di tengah jalan Ulumanda sedang rusak parah pasca disiram hujan beberapa pekan ini. "Beliau nekat berkunjung, ya ada baiknya juga supaya beliau tahu persis seperti apa yang dialami masyarakat selama ini," tutur Arif.
Pantauan sepanjang jalan dari dan menuju ke Ulumanda, mobil dinas Gubernur Sulbar beberapa kali harus kandas saat masuk kubangan lumpur dan lubang jalan. Beruntung pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemprov Sulbar menyiapkan satu unit alat berat Bulldozer untuk menarik mobil berplat merah dengan nomor polisi DC 1 tersebut.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar melakukan kunjungan ke Dusun Taukong, Desa Tandeallo, Kecamatan Ulumanda, Majene, didampingi Sekretaris Provinsi Muhammad Idris DP, sejumlah Kepala Organisasi Pimpinan Daerah (OPD) dan wakil bupati Majene H. Lukman. Ikut pula dalam rombongan anggota DPR RI dapil Sulbar Andi Ruskati Ali Baal. Kunjungan kerja ke daerah pegunungan ini untuk meninjau jalan Poros Salutambung-Aralle yang tengah dalam program pembangunan oleh Pemprov Sulbar.
"Saya datang kesini karena saya sudah komitmen," kata Ali Baal Masdar saat bertemu warga Dusun Taukong, Tandeallo, Kecamatan Ulumanda, Jumat siang.
Gubernur Ali mengatakan, kehadirianya di Ulumanda sebagai bentuk keseriusan Pemprov Sulbar melakukan perbaikan jalan lintas Kabupaten Majene-Mamasa itu. Ia mengaku, telah berkomitmen untuk membangun jalan penghubung antar kabupaten dan akses keluar masuk enam desa di pegunungan Kabupaten Majene tersebut.
"Saya sepakat bahwa apapun yang akan dilakukan di sini jalannya harus baik. Mau pendidikan, mau sekolah kan jalannya harus ada, harus baik, apalagi di sini daerah kaya sumber daya alam," tutur Ali Baal saat dialog dengan warga.
Kendati demikian, mantan bupati Polman dua periode ini mengaku, tak mudah melakukan pembangunan jalan Ulumanda dengan singkat. Dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit untuk dapat memuluskan jalan melintasi enam desa itu. "Jadi kita harus bersabar," ujarnya.
Ali mengatakan, pihaknya bahkan mencoba melobi ke Jakarta agar mendapat tambahan anggaran perbaikan jalan di Sulbar tak terkecuali di Ulumanda. Jalan yang dirintis di era Bupati Majene Muztar Lazim ini bahkan diusulkan menjadi jalan nasional namun hingga kini belum ada keputusan. "Jadi kalau dibilang komitmen, saya komitmen, makanya saya datang kesini karena saya komitmen," cetusya.
Sebagai langkah taktis karena keterbatasan anggaran, Gubernur mengaku akan terus menerjunkan alat berat jika terjadi kerusakan parah, sambil melakukan betonisasi dari bawa ke atas.
Diserang Tuntutan Perbaikan
Saat menggelar dialog dengan warga Taukong, Desa Tandeallo, gubernur Ali Baal Masdar tampak "diserang" tuntutan percepatan perbaikan jalan. Sejumlah warga yang berbicara dalam dialog terbuka tersebut menyampaikan hal yang sama yakni keinginan agar jalan Ulumanda lekas diperbaiki. "Kami sudah lama dijanji pak, kami berharap ada perbaikan setidaknya untuk kami bisa tenang mengendarai motor selama lima tahun," kata Haruna, salah satu warga setempat.
Haruna mengungkap sejak masa gubernur Anwar Adnan Saleh, Pemprov Sulbar sudah menjanjikan penuntasan pembangunan jalan sepanjang 58 kilometer itu namun hingga kini jalan Ulumanda masih menyisahkan persoalan yang tak kunjung usai.
Senada dengan Haruna, warga lainnya Muhammad Gaus mengunci masalah Ulumanda di soal jalan. Kata Gaus, berbagai problema pelayan publik terjadi di Ulumanda sebagai akibat dari sulitnya mengakses wilayah eks distrik pegunungan satu-satunya di Majene di zaman Hindia-Belanda itu. (*)
Laporan: Tim Masalembo.com
Editor: Harmegi Amin