Kapal perang TNI angkatan laut saat mengantar rombongan kunjungan kerja Gubernur ke Kepulauan Balabalakang beberapa waktu lalu. (Foto: Dinas Kominfo Sulbar) |
MAMUJU, MASALEMBO.COM - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melirik Kepulauan Balabakang sebagai daerah strategis khususnya menghadapi rencana pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris DP menuturkan, melihat posisi strategis Kepulauan Balabalakang dari daerah persiapan calon ibukota negara baru maka perlu dibuat rencana khusus. Idris menilai, Kepulauan Balabalakang memiliki kekayaan sumber daya alam maka perlu dibuatkan rancangan demi peningkatakn PAD, juga bisa mendongkrak sumber pendapat masyarakat.
"Kita akan rancang pulau-pulau ini untuk menjemput ibu kota negara baru yang lebih dekat dari kita. Hal ini akan meningkatkan pendapatan daerah, sekaligus mendongkrak sumber-sumber pendapatan masyarakat," kata Idris saat melakukan rapat bersama OPD membahas hasil kunjungan kerja (kunker) di Kepulauan Balabalakang, Kabupaten Mamuju, Kamis 11 Juni 2020 di ruang meeting lantai 2 Kantor Gubernur Sulbar.
Dalam pertemuan itu, konsen membicarakan terkait perumusan kebijakan dari hasil kunker untuk mengidentifikasi rencana kerja Pemprov Sulbar kedepannya. "Rapat hari ini tidak mengevaluasi secara detail bagaimana pencapaian rencana itu, tetapi kita lebih konsen kepada perumusan-perumusan kebijakan yang tentu lebih murni disampaikan oleh kawan-kawan yang menetap selama beberapa hari di Balabalakang," kata Sekprov Sulbar Muhammad Idris dalam pertemuan itu.
Idris menegaskan, survei pendahuluan yang dilakukan oleh OPD Pemprov Sulbar sangat penting, sebab nantinya akan dimasukkan ke dalam program berbasis anggaran. Ia menambahkan, kunker di Kepulauan Balabalakang kali ini sudah mencapai tujuan, yaitu memberikan bantuan sosial dan sejumlah pelayanan kepada masyarakat yang ada di sana. "Manfaat besar dari kunker kita baik dari bansos, penyuluhan kependudukan maupun kesehatan, dan saya rasa masyarakat pulau merasa bahagia atas kehadiran kita di sana," ucap Idris.
Asisten Bidang Pemerintahan Setda Sulbar, M. Natsir mengatakan, rapat evaluasi bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kekurangan selama pelaksanaan kunker di Kepulauan Balabalakang, sehingga bisa dilakukan penyempurnaan pada kegiatan yang serupa di masa yang akan datang.
Natsir menuturkan, gugusan pulau yang ada di Kepulauan Balabalakang akan menjadi pulau masa depan Sulbar, sebab terdapat 12 pulau yang sangat potensial pada sektor perikanan dan pariwisata.
Sehubungan hal tersebut, Natsir menyatakan, perlu adanya pengelolaan dan pengembangan yang terpadu dan terintegrasi antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan nasional.
Masih kata Natsir, selain menyambut kedatangan Menteri Kelautan Dan Perikanan RI, dalam kunker pada beberapa hari yang lalu itu, bertujuan melakukan pemetaan terhadap potensi kelautan dan perikanan dalam rangka menyusun program pengembangan wilayah kepulauan di Sulbar.
"Hal itu dilakukan untuk memastikan letak geografis Kepulauan Balabalakang dengan peta wilayah yang dimiliki Kabupaten Mamuju dan Sulbar," kata M. Natsir yang juga selaku Ketua Panitia Kunker.
Selain itu, lanjut Natsir, kunjungan kerja juga bertujuan menggali aspirasi dan harapan masyarakat terhadap hal-hal yang menunjang dalam aktivitas mereka, selaku nelayan di Kepulauan Balabalakang dan memantu kondisi masyarakat di tengah wabah Covid-19. (*)
Adventorial