SUMENEP, MASALEMBO.COM - Peradaban manusia beberapa dekade terkahir sudah memasuki era digital. Kini umat manusia termasuk masyarakat Indonesia di perkotaan sudah tidak bisa hidup tanpa koneksi jaringan internet. Internet sudah menjadi kebutuhan primer untuk beraktifitas sehari-hari, mulai belanja sampai untuk mobilisasi kebutuhan rumah tangga kini dilakukan dengan hanya menggunakan Gadget dengan jaringan internet.
Sayangnya, kondisi ini tidak dapat dirasakan oleh masyarakat Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. Mayoritas warga Masalembu masih awam dengan jaringan internet dan Gadget. Meski jaringan internet merupakan infrastruktur utama di era digital ini, namun di kepulauan hingga kini hanya ada satu tower dengan satu jenis provider, yaitu Telkomsel. Tak semua daerah di kepulauan tersebut dapat terkoneksi dengan jaringan telepon selulur, misalnya di Dusun Mandar yang masih kesulitan mengakses jaringan.
"Kalau kampung Mandar, harus pintar mencari sinyal, supaya bisa nelpon teman atau keluarga, itupun kadang ngadet, hanya ada pemberitahuan sinyal full di layar atas HP tapi gak bisa digunakan untuk menelpon," ujar Khomsi, salah satu warga Dusun Mandar.
Sedangkan untuk jaringan internets di Masalembu, baru bisa dinikmati oleh masyarakat belakangan ini, itupun bukan melalui provider Telkomsel tapi dengan menggunakan jaringan wifi. Wifi itu hanya dimiliki segelintir orang. Tak semua orang memasang jaringan wifi dikarenakan terhambat rangkain jaringan kabel Telkom Kecamatan Masalembu.
"Dulu pake wifi tapi kan gak semua orang bisa pasang wifi, hanya di warung bakso dan sebagian rumah di daerah Dusun Ra'as, itupun kecepatannya lelet banget, gak bisa kalau buat browsing hanya untuk chating saja, dan gak bisa buka foto," terang Khomsi.
Hasil penelusuran masalembo.com, provider Telkomsel baru meluncurkan jaringan 3G di Kepulauan Masalembu sekitar 4 sampai 5 bulan lalu. Itupun tidak bisa dinikmati secara merata karena infrstruktur pendukung seperti tower penangkap hanya ada satu yang terletak di Dusun Tengah. Peluncuran 3G bersamaan dengan kunjungan kerja Bupati Sumenep Busyro Karim ke Kecamatan Masalembu saat itu. Padahal jaringan 3G sendiri sudah dapat dinikmati sejak lama di daratan Madura utamanya Kabupaten Sumenep, Termasuk juga dengan jaringan 4G.
Cerita nesatapa minimnya akses internet di Kepulauan Masalembu ini juga datang dari beberapa pemuda Masalembu yang sedang melanjutkan studi di beberapa kampus yang tersebar di Jawa. Mereka mengaku kesulitan mengikuti perkuliahan daring di kampusnya, bahkan kata mereka banyak perkuliahan yang tidak diikutinya dikarenakan jaringan intenet yang cukup minim di daerah tersebut. Mereka hanya bisa chating di media sosial WhatsApp saja.
"Sekarang kan perkuliahan online atau daring, karena adanya Covid-19. Tapi kita (mahasiswa) terkadang tidak bisa mengikuti, jaringan internetnya minim. Kalau tugas masih mending kita bisa kirim saat tengah malem," ungkap Muafi pemuda Masalembu yang sedang studi di salah satu kampus di Yogyakarta.
Muafi berharap, pihak provider Telkomsel atau pemerintah menambah akses internet di Kepulauan Masalembu. Menurutnya, di era digital saat ini internet sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat untuk menolak tertinggal dari peradaban yang sangat cepat, utamanya dalam akses informasi. Kata dia, apabila akses internet mamadai juga tidak menutup kemungkinan akan membuka kemajuan bagi masyarakat pulau Masalembu kedepannya.
"Sekarang kan sudah era digital, saya berharap pemerintah dan provider Telkomsel menambah kapasitas internet. Sekarang internet adalah kebutuhan utama masyarakat untuk mendongkrak perekonomian dan akses informasi," tutupnya berharap ketika dihubungi melalui saluran telepon.
Dari berbagai sumber yang didapat awak masalembo.com, bahwa dalam dua hari belakangan ini jaringan wifi Masalembu mengalami penurunan speed atau bandwidth dari 6 MB ke 4MB. Penurunan speed tersebut diakui oleh salah satu petugas Telkom Kecamatan, Fajar. Pihaknya mengaku sudah melaporkan situasi itu ke pihak Telkom Kabupaten Sumenep.
"Hal ini sudah kami laporkan ke Telkom Kabupaten Sumenep. Jadi tinggal nunggu respon Telkom kabupaten," ungkap Fajar.
Penurunan kecepatan internet ini juga berdampak terhadap kerja-kerja perkantoran pemrintahan di Kecamatan Masalembu, utamanya UPT Kantor Pelabuhan Syahbandar Masalembu yang sangat bergantung terhadap wifi untuk mengetahui informasi cuaca dari BMKG. Meskipun selama ini juga terbatas karena jaringan yang tidak memadai namun itu sudah cukup untuk sekedar melancatkan aktifitas pekerjaan.
“Pengaruh (wifi) sangat besar sekali Mas, khususnya dalam mengambil informasi dari BMKG sehubungan dengan perkembangan cuaca, dan info BMKG juga sebagai acuan penting dalam dunia pelayaran. Selain itu juga berpengaruh pada pelaporan-pelaporan yang bersifat up to date atau online,” pungkas Rahmat Rahim Petugas Wakil Kepala Syahbandar Masalembu. (*)
Pewarta: Khairullah Thofu
Editor: Harmegi Amin