Bupati Fahmi Massiara (tengah) dan rektor Unsulbar Akhsan Djalaluddin (kanan) saat mengunjungi lokasi sirkuit GTX Salabulo. (Foto: Humas Setda Majene) |
MAJENE, MASALEMBO.COM - Majene sudah punya Sirkuit GTX atau Sirkuit Khusus Motor Cross. Bupati Majene Fahmi Massiara bersama Rektor Unsulbar Akhsan Djalaluddin, Minggu, (07/06/2020) menyambangi lokasi sirkuit GTX Majene yang terletak di Lingkungan Salabulo, Kelurahan Tande Timur, Kecamatan Banggae Timur. Sirkuit GTX ini memiliki panjang putaran 1,2 km.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Fahmi menyampaikan pesan kepada bikers bahwa sudah banyak komunitas motor dan mobil yang mengangkat dirinya sebagai Dewan Pembina, mulai dari komunitas N-Max, komunitas mobil Honda Jazz hingga komunitas drag bike yang ada di Majene, namun.
"Tidak pernah terlintas dalam fikiran saya bahwa di Majene ini juga ada komunitas Motor Cross, karena selama ini tidak pernah datang untuk bertatap muka, dan pada hari sudah sangat jelas bahwa ternyata memang ada, dalam hal ini pemerintah bisa mewadahi dari komunitas ini hingga kedepannya tetap bisa eksis dan berjalan lancar," tutur Fahmi.
Selaku Pemerintah Kabupaten Majene, Fahmi menyampaikan terima kasih kepada Bapak H. Zikir yang telah bersedia meminjamkan lahannya kepada para pencinta motor cross di Majene.
Fahmi berharap, pemerintah dapat membuat arena atau sirkuit yang menjadi milik Pemda, baik di kawasan sport centre atau di tempat lain yang memang layak. Tidak hanya untuk motor vross namun juga untuk drag bike yang mempunyai lintasan khusus, sehingga para bikers tetap dapat melakukan latihan bersama tanpa terhalang dengan kesiapan arena sirkuit.
"Lahan yang disediakan oleh Pemda Majene nantinya akan sesuai dengan standar nasional bagi sirkuit GTX ataupun drag bike, tentu ini secara bertahap akan dilakukan mulai dari pengadaan lahan sampai pada bentuk arena atau sirkuit yang berstandar," harap Fahmi.
Fahmi juga memberikan apreseasi kepada bikers dan croser Majene, karena olahraga ini selain menguji adrenaline juga dibutuhkan penjiwaan kepada hobby, bukan hanya tempat berkumpul namun harus ada sisi kemanusiaannya.
Selanjutnya Bupati Fahmi bersama Rektor Akhsan melepas secara resmi latihan bersama para croser yang tergabung dalam Majene Trail Club atau MTC.
Menurut keterangan dari salah seorang pengurus Majene Trail Comunity (MTC) Yoga Setiawan, lahan yang digunakan merupakan pinjaman lahan dari H. Zikir, sedangkan biaya pembuatan sirkuit tersebut hanya menelan biaya sekitar Rp10 juta yang merupakan urungan dari anggota MTC.
Yoga Setiawan menyampaikan terima kasih kepada Pemda Majene atas bantuan peminjaman alat berat berupa excavator dan motor grader yang digunakan dalam pembuatan sirkuit.
"Kenapa biayanya sangat minim karena adanya bantuan dari Bupati Majene Fahmi Massiara dalam hal pematangan lahan sirkuit dengan meminjamkan alat berat berupa excavator dan motor grader, inilah yang membuat kami para pencinta motor trail sangat berterima kasih kepada Pak Bupati Majene," ucap Yoga. (mis/har)