Ilustrasi (Inet)
Informasi diperoleh Masalembo.com, sore ini Kamis (7/5/2020) Tim Gugus Tugas Covid-19 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tengah mengikuti workshop pemeriksaan Covid-19 menggunakan alat tesebut. Alat itu disebut menggunakan teknik tes cepat molekuler atau mesin CTM.
Kepala Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Pemprov Sulbar dr Ihwan menjelaskan, test cepat molekuler (CTM) ini bisa diaktivasi untuk mendeteksi virus SARcov2 penyebab Covid-19 dengan menggunakan catdrige. Catdrige inilah yang baru didatangkn dari Amerika Serikat.
"Hasilnya bisa keluar dalam 45 menit, akurasinya 99 persen," terang Ihwan, Kamis sore.
Ihwan menjelaskan, dalam satu hari, alat ini bisa menguji maksimal 50 sampel pasien. Direncanakan, bulan ini juga alat tersebut sudah dapat dioperasikan di RS Regional Sulbar Mamuju.
"Minggu depan pelatihan, dalam bulan ini (bisa digunakan)," ungkap Ihwan via WhatsApp.
Sekedar untuk diketahui mesin CTM sendiri adalah alat uji penyakit TBC. Belakangan Kementerian Kesehatan mengemukakan mesin CTM ternyata dapat digunakan menguji Covid-19 dengan menambahkan catridge yang saat ini sudah didatangkan ke Indonesia.
"Ini bagian dari upaya kita meningkatkan jumlah pemeriksaan yang lebih banyak, lebih masif, dan kemudian nantinya akan dilaksanakan dengan pelaksanaan isolasi yang lebih ketat," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam siaran langsung kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (4/5/2020).
Dia mengatakan, ada 1.500 catridge Corona untuk alat TCM TBC yang sudah datang di Indonesia. Rencananya, Indonesia akan mendatangkan 172 ribu cartridge pada tahap pertama.
"Ini sudah kita distribusikan untuk memperpendek waktu tunggu pemeriksaan spesimen, di antaranya kita kirimkan ke Sukabumi, Banyumas, Kediri, Lumajang, Palangkaraya, Balikpapan, Kendari, Sumbawa, Mimika, Merauka, Yapen, Sorong, Ternate, Tarakan, dan Nunukan," kata dia.
Harapannya, waktu tunggu pemeriksaan spesimen Corona bisa lebih singkat. Sebagaimana diketahui, gara-gara krisis reagen untuk mesin PCR tes Corona, pemeriksaan spesimen di laboratorium-laboratorium di Indonesia mengalami antrian panjang. (*)
Laporan: Tim Masalembo.com
Editor: Harmegi Amin