Almarhum Sertu La Ongge (sumber: salampapua.com)
Kontak tembak yang terjadi pukul 05:10 WITA itu mengakibatkan Sertu La Ongge, anggota Kodim 1710/Mimika yang bertugas di Pos Jila gugur.
Kejadian berawal ketika KKB Organisasi Papua Merdeka (OPM) mendadak menyerang pos TNI di waktu subuh.
Diperoleh informasi, tembakan KKB datang dari arah belakang Pos Pamrahwan Yonif 754/ENK dan Pos Ramil Kodim 1710/Mimika. Saat itu personel Pos Jila Yonif 754/ENK akan melaksanakan persiapan siaga fajar di kedudukan box stelling.
Personil Pos Yonif 754/ENK sempat membalas tembakan ke arah ketinggian belakang, tetapi KKB kembali membalas dari dua arah, depan dan samping kanan pos.
Kontak tembak berakhir sekitar pukul 05:54 WITA usai KKB melarikan diri. Namun, Sertu La Ongge terkena tembakan di pelipis kanan dan tembus telinga kiri. Korban langsung dilarikan ke Pos 754/ENK untuk mendapatkan pertolongan awal namun nyawanya tak dapat diselamatkan, ia gugur sebagai kusuma bangsa.
Diperkirakan, Sertu La Ongge terkena tembakan pada saat penyerangan KKB dari arah kanan Pos Ramil Jila.
Komandan Kodim (Dandim) 1710/Mimika Letnan Kolonel Infanteri Pio L Nainggolan mengatakan, berdasarkan laporan radio oleh Pos Pengamanan Daerah Rawan Jila, serangan KKB terjadi saat Sertu La Ongge baru selesai mengambil air wudhu untuk melaksanakan salat subuh. Saat itu almarhum kembali ke pos.
“Almarhum terkena recoset atau pantulan peluru pada telinga bagian kiri bawah,” kata Pio Nainggolan, Senin (9/3/2020) dilansir media nasional iNews.
Mendengar tembakan itu, seluruh prajurit yang ada di pos kemudian siaga. Mereka membopong prajurit ini ke Pos Pamrahwan Yonif 754 Jila. Selanjutnya Pos Pamrahwan Jila yang juga berdampingan dengan Koramil 1710/Jila meminta bantuan helikopter ke Timika untuk segera mengevakuasi La Ongge.
Lantaran kondisi cuaca yang kurang mendukung, helikopter Pusat Penerbangan TNI AD baru bisa diberangkatkan ke Jila pada sekitar pukul 09.20 WIT. Helikopter itu kembali ke Timika dengan membawa La Ongge yang saat itu kondisinya kritis.
“Sekitar pukul 10.50 WIT korban tiba di RSUD Mimika. Lima menit kemudian dokter menyatakan bahwa prajurit kami sudah meninggal dunia,” kata Nainggolan.
Personel kesehatan Pos Yonif 754/ENK sempat melakukan pertolongan pertama kepada Sertu La Ongge, dengan memasang infus dan perban untuk menghentikan pendarahan terhadap Sertu La Ongge. Sayang nyawa pria asal Sulawesi Tenggara itu tak tertolong.
Jenazah Sertu La Ongge kemudian disemayamkan di Kamar Jenazah RSUD Mimika sebelum diterbangkan ke Kendari.
Danrem 174/ATW, Brigjen TNI R Agus Abdul Rauf, Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan, dan Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob, serta keluarga korban telah tiba di RSUD Mimika.
Rencananya, usai diautopsi, jenazah almarhum Sertu La Ongge akan dibawa ke Kodim 1710 Mimika di Jalan Agimuga, Mile 32, Distrik Kuala Kencana untuk dilakukan upacara pelepasan jenasah secara militer, sebelum diserahkan ke pihak keluarga di Baubau, Sulawesi Tenggara. (red)