Kasman Kabil (ist)
MAJENE, MASALEMBO.COM - Upaya mengisi jabatan direktur di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Majene terus dilakukan oleh tim seleksi.
“Ada lima calon direktur saat ini tengah mengikuti seleksi calon direktur PDAM Majene. Nanti, akan mengerucut menjadi 3 dan satu. Sekarang sudah masuk tahap seleksi administrasi di UNM Makassar. Ujian seleksi dilakukan layaknya eselon 2,” kata Dewan Pengawas PDAM Majene, Kasman di Kantor PDAM Majene, Jum’at (28/02/2020).
Dikatakan, setelah mengerucut melalui hasil uji kelayakan dan kepatutan (UKK), ketiga calon direktur akan didorong untuk diwawancara oleh bupati sebagai pemilik perusahaan.
Disinggung soal keberadaannya dirinya sebagai Dewan Pengawas (Dewas) di PDAM, Kasman menyebut, Ia diangkat sebagai Dewan Pengawas PDAM Majene sejak Januari 2019.
“Disini banyak yang bertanya, kenapa saya menjabat sebagai direktur saat ini. Nah, berdasarkan PP Nomor 54 tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah dan Perda No 11 Tahun 2019 tentang Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air minum Kabupaten Majene disebutkan, bahwa bila terjadi kekosongan dalam jabatan direksi, maka pengurusan Perumda dilaksanakan oleh Dewas. Saya diangkat pada 2 Januari 2019 hingga 2023,” katanya.
Lebih jauh dikatakan, sejak berakhirnya SK direktur beberapa waktu lalu, Ia segera menjadwalkan agenda penjaringan direktur sebab banyak hal yang perlu dibenahi secara internal di PDAM Majene,
“Di tahun 2020, saya menargetkan pembenahan internal. Dimana diantaranya untuk seleksi direktur secara defenitif,” katanya.
Dia mengakui, ditinjau dari segi kinerja, PDAM Majene sakit.
“Sakitnya, karena selain air baku yang kurang, juga tingkat kebocoran mencapai 46 persen,” ungkapnya.
Kendatipun demikian, pihaknya menargetkan pada 2021 nanti, akan konsentrasi pada kebocoran, karena tahun 2022 akan berjalan proyek Spam Regional berkolaborasi dengan Kabupaten Polman, Kabupaten Majene dan provinsi yang rencananya akan beroperasi di tahun 2023.
“Kita harus siap dengan Spam ini karena kita akan berkolaborasi dengan provinsi, Polman dan Majene. Maksudnya kita tidak akan membeli air curah untuk dialirkan ke kebocoran. Untuk itu kita harus siap. Kebocoran bukan berada di teknis saja, tapi juga pada administrasi,” sebut Kasman.
Dia berharap, setelah ada penetapan direktur defenitif nantinya, PDAM akan lebih baik lagi kedepan. (adv)