Kadir Tangdiesak (dok/Edison S)
Menurut Kadir, program Upsus Pajale belum dapat berjalan maksimal dikarenakan minimnya komunikasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Pasangkayu terkait data Pajale serta Kelompok Tani (Kapokten) kepada kesatuannya sebagai lingkup Pengawasan sesuai MoU kesepahaman yang telah ditandatangani antara Kementrian Pertanian dan Panglima TNI.
"Meski Dinas tidak membuka ruang, kami tetap berupaya mengsukseskan program Upsus yang telah ditandatangani MoU-nya antara Kementrian Pertanian dengan Panglima TNI," ungkapnya belum lama ini.
Orang nomor satu dalam lingkup Kodim Pasangkayu ini juga menjelaskan, harusnya hasil gabah dilaporkannya setiap hari. Namun tidak dapat dilakukan karena tidak adanya data yang diberikan oleh Dinas Pertanian.
"Sesuai dengan MoU, untuk dapat memaksimalkan Upsus Pajale, kami harusnya membuat laporan tiap harinya," ujarnya.
Selain itu Kadir Tangdiesak juga mengatakan, dengan minimnya data yang dipegangnya, tidak menyurutkan niatnya dalam mengsukseskan program Upsus Pajale. Hal ini dapat dilihat dengan semangat personilnya di lapangan melalui babinsa-babinsanya yang tersebar di Desa/Kelurahan.
"Saat ini Babinsa kami telah bekerja maksimal dengan Mengajak Kelompok Tani untuk mendorong pembukaan lahan pertanian berupa menanam padi, jagung maupun kedelai agar program Upsus Pajale ini dapat berjalan dan terwujudnya harapan Pemerintah Pusat untuk menjadikan Negara Swasembada Pangan," harapnya. (Eds/red)