 |
Sulfan Sulo (ist)
Sulfan mengatakan, langkah yang diambil KPU Pasangkayu sudah sangat tepat, sebab hal ini sebagai upaya transparansi dalam merekrut calon penyelenggara di tingkat kecamatan.
"Kita sangat menyambut baik (Metode CAT) ini, karena akan fer (terbuka), publik bisa lihat dan hasilnya terukur, " tutur Sulfan.
Menurutnya, tingkat transparansi dalam rekruitmen akan berpengaruh terhadap kualitas calon PPK yang terpilih. Untuk itu, Bawaslu Sulbar memberi apresiasi kepada KPU Pasangkayu atas inisiatifnya menggunakan metode CAT.
"Prinsipnya kita akan mengapresiasi jika sistem yang dibuat itu secara terbuka dan terukur, kita kembali lagi masalah transparansi itu sendiri," ungkapnya.
Ia lantas berharap, kabupaten lain yang juga akan merekrut penyelenggara ad hoc PPK bisa menerapkan metode seperti ini.
Sebab ia meyakini, mekenisme rekruitmen dengan standar penilaian dan persentase kelulusan yang jelas dapat mengukur kemampuan dengan baik sehingga output yang dihasilkan akan maksimal.
"Tentu saja jika ini bisa dilakukan di kabupaten lain akan semakin bagus.Tapi kembali lagi, inikan secara teknis gawainnya KPU secara teknis," tukas Sulfan.
Lanjut Sulfan, selain metode yang transparan, ia juga menekankan, rekruitmen juga harus memperhatikan track record (rekam jejak) setiap calon PPK yang akan terpilih nantinya.
Sebab, di Pilkada kali ini, penyelenggara teknis harus sudah siap akan segala permasalahan yang berpotensi terjadi di lapangan.
"Masuk dalam PPK itu bukan lagi waktunya belajar, namun harus sudah bisa bekerja dengan baik dan profesional karena tahapan pilkada akan terus bergulir," pungkasnya. (red)
