Kadinkes Majene dr Rakhmat Malik (ist/Facebook)
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) dr Rakhmat Malik kepada awak Masalembo.com mengatakan, remaja perempuan berusia 15 tahun itu sebelumnya telah berobat ke rumah sakit, bahkan Dinkes telah memprogramkan pengobatan berkelanjutan untuk dia. "Sayangnya pengobatannya terputus," katanya.
"Jadi biar kita kasih banyak gizi masuk tidak akan bisa selama itu penyakitnya tidak diobati," ucap dr Rakhmat, Senin (27/1/2020).
Rakhmat menyebut, mendiang Almaidah menderita penyakit paru kronis. Semestinya ia menjalani pengobatan rutin hingga benar-benar sembuh total.
"Kemarin (tahun lalu) dia itu sudah diobati, kita sudah program obatnya hanya dia tidak patuh minum obat, putus obatnya," ungkap Rakhmat.
Mantan Direktur RSUD Majene ini mengatakan, sejak tahun lalu Almaidah sudah dalam penanganan rumah sakit dan dinkes. Pasca penanganan medis di Rumah Sakit, pasien tersebut tak lagi aktif berobat setelah enam bulan berjalan rutin program pengobatannya. "Mungkin karena merasa sudah baik, sudah sehat, ya begitu, kita juga kan tidak mungkin bisa mengawasi terus," ungkap Rakhmat.
Rahmat menyesalkan, pihak keluarga dan pemerintah lingkungan setempat lalai mengontrol pengobatan mendiang Almaidah. Sejatinya kata Rahmat, pemerintah desa atau lingkungan setempat tetap mengawal pengobatan pasien dan dilaporkan ke pihak Dinkes atau rumah sakit agar tetap berkelanjutan program pengobatannya.
"Jadi itu bukan karena gizi buruk jadi kurus, berapapun gizi yang masuk tetap begitu (kurus) karena penyakitnya," pungkas Rakhmat. (har/red)