Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin. (Sumber: inet)
Ketika itu, piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dibandingkan piringan matahari.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Majene Sulawesi Barat Muhammad Sultan Zakariyah kepada Masalembo.com (25/12/2019) mengatakan, gerhana matahari cincin kali ini akan melewati sejumlah wilayah di Indonesia. Namun, di wilayah Sulawesi hanya dilalui gerhana matahari cincin sebagian.
"Ada 25 kota yang akan dilewati, tapi semua di bagian barat Indonesia, Sumatera dan Kalimantan Barat, kita di Sulawesi hanya GMC sebagian," kata Sultan, Rabu (25/12) malam.
Dikatakan Sultan, warga Sulawesi Barat kemungkinan hanya akan menyaksikan efek gerhana matahari cincin seperti suasana saat subuh atau menjelang malam.
"Kemungkinan view-nya tetap akan ada gelapnya, seperti saat subuh atau menjelang malam, akan seperti itu nanti kira-kira penampakannya," terang Sultan.
Sultan mengatakan jika diterawang kemungkinan matahari akan terlihat seperti bulan sabit atau bulan separuh. Sementara suhu udara diprediksi akan turun tapi tidak singnifikan.
Untuk diketahui, GMC pada 26 Desember 2019 besok akan melewati 25 kota dan kabupaten di Indonesia. Seperti dilansir Kompas.com, 25 kota yang akan dilewati GMC yakni Sinabang, Singkil, Sibolga, Pandan, Tarutung, Padang Sidempuan, Sipirok, Gunung Tua, Sibuhuan, Pasir Pengaraian, Dumai, Bengkalis, Siak Sri Indrapura, Selat Panjang, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Batam, Bandan Seri Bentan, Mempawah, Singkawang, Sambas, Bengkayang, Putussibau, Tanjungselor, dan Tanjungredep.
Lokasi-lokasi tersebut merupakan daerah yang bisa digunakan sebagai tempat melihat gerhana matahari cincin dalam kondisi penuh.
Fenomena alam GMC diprediksi akan dimulai pukul 12.15 WIB, berupa gerhana matahari sebagian.
Pada pukul 12.17 WIB akan memasuki fase puncak. Waktu puncak tersebut adalah waktu terbaik untuk mengamati fenomena ini.
GMC akan berakhir di Indonesia pada pukul 12.19 WIB. (har/red)