MAJENE, MASALEMBO.COM - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) cabang Sulawesi Barat menyelenggarakan pelatihan vokasi bagi mantan pekerja yang telah putus kontrak maupun yang telah mengundirkan diri di Majene, Jumat (15/11/2019). Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para mantan pekerja.
Kepala BPJS-TK cabang Sulbar Iman M. Amin dan Kepala Kantor Cabang Perintis Majene Hamrul Ilyas mengatakan, tujuan dilaksanakannya pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas kompetensi peserta demi meningkatkat peluang kerja.
"Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini para peserta dapat memperoleh peluang kerja yang cukup besar," ungkapnya, usai membuka Program Pelatihan Vokasi Indonesia Bekerja BPJS Ketenagakerjaan cabang Majene bekerjasama Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi Kabupaten Majene.
"Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini para peserta dapat memperoleh peluang kerja yang cukup besar," ungkapnya, usai membuka Program Pelatihan Vokasi Indonesia Bekerja BPJS Ketenagakerjaan cabang Majene bekerjasama Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi Kabupaten Majene.
Ia menjelaskan, sebagai lembaga penyelenggara jaminan sosial, BPJS juga ingin turut andil menyejahterakan para pekerja, baik yang masih aktif ataupun tidak aktif lagi. Salah satunya, dengan meningkatkan kualitas kompetensi peserta.
Sehingga, kompetensi yang dihasilkan menjadi handalan para eks karyawan dalam berkarya.
"BPJS tidak hanya dikenal sebagai pemberi jaminan sosial ketika terjadi kecelakaan kerja saja. Namun, juga ingin dikenal sebagai pemberian peningkatan kapasitas bagi pesertanya," jelas Iman.
Menurut Iman, pelatihan vokasi yang digelar BPJS-TK ini merupakan yang pertama dilaksanakan di Kabupaten Majene.
"Kita harap dari pelatihan vokalis ini bisa semakin berkembang, khususnya di wilayah Sulbar," harapnya.
Sementara Kepala Kantor Cabang Perintis Majene Hamrul Ilyas mengatakan, pihaknya mendapatkan amanat untuk menyelenggarakan pelatihan vokasi bagi para pekerja yang mengalami putus kontrak kerja maupun yang mengundurkan diri.
"Dengan pelatihan ini diharapkan bisa memberikan keterampilan bagi mereka yang telah meninggalkan tempat kerja dan ingin berupaya meningkatkan keterampilan, tentunya dengan dilatih orang profesional," katanya.
Hamrul memjelaskan, program pelatihan tersebut hanya diperuntuhkan bagi mereka yang telah terdaftar dalam BPJS-TK, minimal satu tahun. Disamping bertujuan mengurangi pengangguran, melalui peningkatan produktivitas dan daya saing pekerja yang nantinya diharapkan sebagai solusi bagi pekerja yang tidak beraktivitas lagi.
"Program ini khusus berlaku bagi mereka sudah terdaftar pada program BPJS Ketenagakerjaan, minimal satu tahun dan tidak bekerja lagi," sebutnya.
Hamrul menjelaskan, bagi pekerja atau karyawan yamg ingin mengikuti pelatihan tersebut dapat mendaftarkan dirinya dengan mengakses melalui aplikasi BPJSTKU atau melalui website sso.bpjsketenagakerjaan.go.id.
Sementara, Kepala Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi Majene, Drs Lawaji, M.M, sangat program mengapresiasi pelatihan vokasi yang diadakan oleh BPJS-TK.
"Ini sanggat bagus karena memberikan pelatihan atau kompetensi dasar para pencari kerja, sumber daya manusia (SDM) tidak akan berhasil dan sukses tanpa adanya keterampilan serta kemampuan dari SDM itu sendiri. Apabila kita sudah ada keterampilan di saat bekerja maka penghasilan kita akan naik," ucapnya.
Lawaji berharap, pelatihan tersebut dapat dilaksanakan setiap tahunnya, mengingatdi Provinsi Sulbar sangat minim pelatihan seperti ini.
"Saya harap pelatihan ini bisa dilaksanakan setiap tahun di Sulbar," ujarnya.
Lawaji juga mengajak kepada semua pekerja putus kontrak untuk bisa ikut andil dalam pelatihan tersebut. "Kalau ada teman-teman yang putus kerja, bisa belajar di BLK. Peserta yang mengikuti kegiatan vokasi BPJS Ketenagakerjaan ini termasuk yang beruntung bisa masuk dalam kualifikasi," pungkasnya. (dir)