Gubernur Ali Baal Masdar (foto: Frendy Cristian/masalembo.com)
Namun, seiring perjalanan waktu Kabupaten Mamasa dikabarkan tak masuk dalam kawasan pengembangan pariwisata nasional (KPPN), justru Kabupaten Majene yang disebut-sebut di wilayah Sulbar. Kondisi itu dianggap tidak sesuai dengan SK Gubernur, sehingga pengembangan pariwisata terhambat.
Menanggapi itu, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengatakan tidak benar. "Tidak seperti itu, tetap kita konsisten bagaimana Mamasa ini jadi daerah pariwisata," ujar Ali Baal, Rabu (6/11/2019) ketika diwawancarai usai menghadiri ramah tamah dengan Pemkab Mamasa.
Ia menjelaskan, untuk mengembangkan pariwista maka dibutuhkan keseriusan Pemda dan masyarakat mendorong kesadaran wisata.
"Nah kita tinggal menangkap, apa yang mau direncanakan kalau di sini juga kurang merespon," jelas dia.
"Kita siap di provinsi menggelontorkan dana sesuai kemampuan kita," lanjutnya.
Tentu lanjut dia, menindaklanjuti itu, pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak kementerian. Ia menjelaskan lebih jauh bahwa sebelumnya, kementerian pariwisata telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 milliar untuk pariwisata di tahun lalu.
Saat ini, sambung ABM, Pemda Mamasa mendapat Rp2 milliar untuk kelanjutan pengembangan pariwisata di bumi Kondosapata.
"Itu untuk pengembangan, dari kemarin saya suruh data, sebab banyak potensi di Mamasa," pungkas mantan bupati Polman dua periode ini. (fre/har)