Kebakaran hutan dan lahan seperti ini masih kerap terjadi di Mamasa beberapa hari terakhir. (Foto: Frendy Cristian/masalembo.com)
MAMASA, MASALEMBO.COM - Kebakaran hutan dan lahan masih terus terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Sejak tiga hari terakhir karhutla di Mamasa membuat warga resah. Mereka yang rumahnya hanya berjarak beberapa meter dari lokasi kebakaran, cemas api bisa merambat dan membakar permukiman mereka.
Selain itu sejumlah lokasi pekuburan ludes dilalap api. Warga pun mendesak agar pemerintah dan aparat kepolisan segera menertibkan pembukaan lahan yang disertai pembakaran secara serampangan yang merugikan banyak masyarakat umum.
"Pembakaran hutan memang meresahkan. Kita meminta aparat penegak hukum menindak pelaku yang sengaja melakukan pembakaran," kata Zeth Camat Tawalian beberapa hari lalu.
Pembukaan lahan yang tidak terkendali diduga jadi pemicu utama terjadinya kebakaran hutan di sejumlah lokasi di Mamasa.
Demianus Tarra, seorang petani di Mamasa mengeluhkan, pembakaran hutan sangatlah merugikan para petani, karena telah membakar pupuk yang sudah berada di lahan perkebunan mereka.
"Saya meminta agar pelaku pembakar hutan dan lahan di tindak tegas," katanya, Kamis (24/10/2019) malam.
Kebakaran hutan dan lahan perkebunan milik warga juga menyebabkan titik api terus meluas, hingga membakar puluhan hektar lahan milik warga. Upaya pemadaman yang dilakukan secara sederhana membuat kobaran api sulit padam. Umumnya, api yang sudah membesar baru padam setelah membakar seluruh lahan di sekitarnya.
Dinas Pemadam dan aparat kepolisian setempat memang sigap untuk mengatasi kebakaran. Namun, karena kondisi medan berbentuk pegunungan dan lembah yang sulit dijangkau armada pemadam kebakaran, membuat pemadaman kerap sulit dilakukan. (fre/har)