Balita minum kopi (Asrianto/masalembo.com)
Anak tersebut bernama Khadija Haura (1,2 tahun), anak pertama dari pasangan suami istri Sarifuddin dan Anita, warga dusun Bulung, Desa Tonrolima, Kecamatan Matakali.
Kedua orang balita tersebut terpaksa harus memberi minuman kopi akibat tidak mampu membeli susu.
Menurut Anita, ibu anak tersebut, ia telah memberikan kopi kepada anaknya sejak usia 6 bulan karena saya sudah tidak mampu membeli susu.
"Biasa tiga kali sehari, kalau mau tidur. Saya kasi kopi pak, karena tidak ada uang,"katanya.
Kedua orang tuanya tergolong keluarga yang kurang mampu. Mereka belum memiliki rumah hunian permanen dan saat ini masih menumpang di rumah mertuanya.
Sehari-harinya, kedua orang tua bayi tersebut hanya bekerja sebagai buruh pengupas daging buah kelapa (kopra) dengan upah Rp. 12-20 ribu.
"Setiap karung besar kami diupah 12 ribu. Sedangkan satu hari hanya dua karung saja pak,"katanya.
Pihak Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat telah mengunjungi anak tersebut dan memberi bantuan berupa susu dan makanan bayi. Kedua orang tuanya juga telah diberi pemahaman tentang cara pola asuh yang baik dengan memberikan gizi yang seimbang.
Kepala bidang Bina Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) Dinas Kesehatan Polman Mandaria Saleh mengatakan, pihaknya juga telah memberi pemahaman kepada orang tua agar tidak lagi memberi minuman kopi karena ini akan mempengaruhi pertumbuhan anak tersebut.
"Kalau dilihat dari fisiknya, kondisi badan anak ini sehat. Namun cara ini tidak bisa dibiarkan karena kalau lama kelamaan nanti ada efeknya karena mengandung kafein dan mengandung banyak gula," pungkasnya. (ant/har)