Rumah Santo, warga Dusun Punandai, Pelitakan Kecamatan Tapango Polman (Asrianto/masalembo.com)
POLEWALI, MASALEMBO.COM - Potret memilukan tentang kemiskinan masih terlihat di Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar.
Seperti gambar di atas, sebuah hunian kelurga kurang mampu di Dusun Punandai, Kelurahan Pelitakan, Kecamatan Tapango itu. Berukuran 5x10 meter. Kondisi rumah tersebut sangat memprihatinkan. Rumah ini tak jauh dari kantor lurah setempat.
Rumah milik pasangan Santo (39) dan Nurliani (31) tersebut jauh dari layak huni. Tidak ada perabotan mewah di ruang dapurnya, hanya peralatan masak seadanya yang terlihat.
Dinding depan hingga belakang rumah ini juga rusak dan rapuh. Sebagian dinding bahkan ditempeli berbagai macam karung, terpal dan seng bekas.
Lantai rumah terbuat dari papan, atap sudah banyak yang bocor sehingga jika hujan turun seisi rumah itu akan basah. Agar tidak rubuh saat angin kencang, badan rumah ditopang beberapa batang bambu dan kayu pada bagian sisi kiri dan kanannya.
Pemilik rumah, Santo, mengatakan, lahan tanah yang mereka tempati bukan miliknya. Mereka hanya pinjam pakai. Santo mengaku tidak mendapat bantuan dari pemerintah baik berupa beras sejahtera (rastra) maupun Program Keluarga Harapan (PKH).
"Saya juga tidak pernah mendapat bantuan bedah rumah pak," kata Santo, Jumat (20/9/2019)
Pasangan suami-istri ini memiliki seorang anak laki-laki bernama Muh Ikram yang masih duduk di bangku kelas V sekolah dasar. Mereka tidak mempunyai pekerjaan tetap. Santo hanya bekerja serabutan dengan penghasilan paling tinggi Rp300 per bulan. Sementata istrinya sehari-hari menjual jasa jualan es keliling dengan upah Rp20 ribu jika dagangan habis.
"Kalau saya kerja kuli kasar, tapi biasa lama baru dapat lagi kerja. Kalau istri kerja jual es, biasa kalau musim panen istriku cari padi di sawah bekas yang telah dipanen," tutur Santo.
Mereka berharap agar pemerintah bisa memperhatikan dan memberikan bantuan berupa perbaikan rumah.
Kepala Lingkungan Dusun Punnai, Hasman mengatakan, bahwa telah mengusulkan rumah keluarga ini ke dinas terkait, namun hingga kini belum ada tanggapan.
"Kami sudah usul saat rapat, tapi tergantung dari dinas terkait. Kami ini hanya menunggu realisasi dan anggarannya saja pak," katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Polman Yusuf Jalaluddin mengatakan akan meninjau dan menindaklanjuti hal tersebut. "Kami akan segera melihat dulu kondisinya," pungkasnya. (ant/har)