Tampak anggota kepolisian mempersihkan pecahan kaca di gedung DPRD Majene usai aksi unjuk rasa mahasiswa (egi/masalembo.com)
Massa aksi sempat saling dorong dengan polisi, namun petugas yang kalah jumlah tak bisa menahan pergerakan massa aksi yang terus merangsek masuk ke halaman hingga ruang sidang gedung DPRD Majene.
Dalam aksi unjuk rasa ini, terjadi dua kali aksi saling serang antara mahasiswa dengan polisi. Massa aksi melemparkan batu ke arah polisi yang menjaga gedung dewan sementara petugas membalas dengan tembakan gas air mata. Akibat aksi saling serang ini, sejumlah dinding kaca dan jendela gedung DPRD mengalami kerusakan.
Baca juga: Demo, Mahasiswa Unsulbar Penuhi Jalan Trans Sulawesi
Aksi terus berlanjut hingga pukul 13.30 Wita usai mahasiswa masuk ke ruang sidang dan menemui sejumlah anggota DPRD. Massa aksi sempat menguasai ruang persidangan kantor yang terletak di Jl. Ammana Pattolawali, Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae Timur, Majene itu.
Saat berita ini dirilis, massa aksi telah meniggalkan kantor DPRD Majene setelah kordiantor aksi menyampaikan orasi penutup dan membubarkan diri. Massa aksi dari Unsulbar kembali ke kampus mereka di Jl. Jenderal Sudirman, Trans Sulawesi Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene.
Pantauan wartawan usai aksi massa, tampak pecahan kaca berserakan di gedung DPRD. Petugas kepolisian dari Polres Majene dan Polda Sulbar tampak melakukan pembersihan sisa-sisa reruntuhan kaca dan batu yang dilepaskan pengunjuk rasa saat demo berlangsung ricuh.
Sejumlah dinding kaca dan jendela kantor para wakil rakyat tersebut mengalami kerusakan. Petugas polisi mengumpulkan pecahan kaca dan batu usai demonstran meninggalkan kantor dewan.
Sekretaris DPRD Majene Andi Amran yang dimintai tanggapan mengaku, menyesalkan aksi pelemparan gedung oleh oknum pengunjuk rasa. Menurutnya, pelemparan gedung wakil rakyat tersebut sudah mengarah ke anarkisme.
"Saya lagi di luar, ini sedang di Bengkulu lagi kegiatan TTG, hanya tadi sudah dapat informasi dari kawan-kawan bahwa ada pelemparan, pengrusakan kaca mulai dari gedung lama sampai gedung baru," ucap Andi Amran via telepon.
Bagca juga: Demo di Gedung DPRD Majene Diwarnai Insiden Saling Serang Polisi vs Mahasiswa
Andi mengaku, menyesalkan aksi pelemparan gedung DPRD Majene oleh oknum mahasiswa, apalagi yang mereka suarakan adalah isu nasional yang jauh dari jangkauan DPRD Majene.
Massa aksi saat berada di halaman gedung DPRD Majene saat melakukan negosiasi dengan polisi (egi/masalembo.com)
"Tentu kita sendiri yang rugi, karena harus kita juga yang akan memperbaikinya kembali," ucap Amran.
Terkait tuntutan mahasiswa, Andi Amran mengatakan, sesuai kesepakatan massa aksi dengan anggota DPRD Majene, tuntutan mereka akan disampaikan ke DPR RI melalui anggota dewan pusat perwakilan Sulawesi Barat.
Pihak dewan lanjut Amran, akan menggelar rapat untuk menindaklanjuti tuntutan mahasiswa pagi hingga siang tadi. (har/red)