Lurah Kaluku Vivin Batjo Amin saat mengunjungi lokasi kebakran pasar Tasiu (Awal S/masalembo.com)
Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Mamuju Muhammad Hasrul di lokasi kejadian Senin (30/9) mengatakan, dari 102 lapak dan kios terbakar, terbagi tiga kategori yakni los yang dibangun koperasi 40 petak, los milik Pemkab Mamuju 30 petak serta milik swadaya masyarakat sebanyak 32 lapak.
Menurutnya, dari data tersebut, los koperasi para pedagang menjual pakaian, aksesoris, sepatu, sandal dan kosmetik. Sedangkan lapak milik Pemkab Mamuju para pedagang menjual bahan makanan seperti ikan, sayur-sayur dan juga obat-obatan serta aksesoris.
Di bangunan swadaya masyarakat, para pedagang menjual pakaian, aksesoris dan alat-alat kosmetik.
Dinsos Mamuju belum mengetahui penyebab kebakaran. "Yang bisa memberikan keterangan penyebab kebakaran itu pihak kepolisian, sementara dalam penyelidikan, polisi sudah memasang garis polisi yang diduga awal mula api berasal," terangnya.
Akibat kebakaran ini, kerugian pedagang ditaksir Rp700 hingga Rp800juta. Sedangkan kerugian bangunan sekitar Rp1.260 miliar dengan rincian lapak koperasi terbakar 40 unit kerugian ditaksir Rp400 juta, lapak Pemkab Mamuju terbakar 30 unit kerugian Rp700 juta, lapak swadaya masyarakat terbakar 32 unit kerugian Rp160 juta.
Lurah Kalukku Vivin Batjo Amin ditemui di lokasi, berharap pemerintah bisa membantu meringankan beban yang dialami warganya yang terkena kebakaran.
"Sementara ini kita terus melakukan pendataan, dan semoga ada perhatian dari pemerintah untuk membantu mereka agar bisa kembali menjalankan aktivitasnya," harapnya. (awl/har)