Merah putih 74 meter memanjang di atas kawasan wisata sawah Desa Tondok Bakaru Mamasa (Frendy Cristian/Masalembo.com)
Pengibaran bendera ini dilakukan sejumlah komunitas, seperti Jelajah Kondosapata, Komunitas Bikers Mamasa, Komunitas Tondok Bakaru Orcid dan pemuda Sadar Wisata.
Pengibaran bendera di area persawahan ini, begitu menarik perhatian banyak orang. Pasalnya, pengibaran bendera di sebuah area persawahan baru pertama kali dilakukan di Mamasa.
Panitia pelaksana Reski Masran mengatakan, pengibaran bendera sengaja dilakukan di areal persawahan pada HUT RI tahun ini guna mengajak para petani di desa agar juga bisa memaknai hari kemerdekaan.
“Dengan melihat situasi dan kondisi sosial di Mamasa mayoritas masyarakatnya adalah petani sehingga kita mencoba melibatkan mereka pada perayaan HUT RI kali ini,” ungkap Reski.
Selain itu, menurutnya pengibaran bendera ini juga sebagai ajang promosi wisata Mamasa, dimana di lokasi tempat pengibaran merupakan obyek wisata sawah.
“Ini juga sebagai ajang promosi wisata di Desa Tondok Bakaru. Ini digagas sejumlah obyek sejumlah pemuda desa," tuturnya.
Reski mengharapakan, melalui kegiatan ini tumbuh semangat nasionaliseme bagi semua kalagan yang terlibat di dalamnya, termasuk para petani dan kaum millenial di Mamasa.
Pegibaran bendera raksasa di area persawahan ini dihadiri ratusan pemuda serta masyarakat di desa Tondok Bakaru.
Kepala Desa Tondok Bakaru Matheus Daniel Dessaratu, sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan sejumlah komunitas pemuda yang melakukan pengibaran benderah raksasa di desanya.
“Ini sebuah ide kreatif yang sudah dilakukan sejumlah pemuda di Mamasa. Sangat positif, semoga desa kami bisa lebih maju khusunya di bidang kepariwisataan demi peningkatan perekonomian masyarakat di desa,’ tuturnya. (frd/har)