-->

Hot News

Warga Sleman Jadi Transmigran di Salu Andeang Mateng

By On Minggu, Agustus 25, 2019

Minggu, Agustus 25, 2019

Kawasan transmigrasi Saluandeang (ist1/masalembo.com)


MATENG, MASALEMBO.COM - Sebanyak 13 keluarga dari Kabupaten Sleman bakal jadi transmigran tahun ini. Ada dua titik tujuan transmigrasi untuk Kabupaten Sleman, yakni di Provinsi Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat.

Kepala Bidang Pelatihan dan Transmigrasi Disnaker Sleman Tri Ningdia mengatakan dari 13 keluarga transmigran, 10 keluarga di antaranya akan mengikuti transmigrasi dengan daerah tujuan di Tanjung Buka SP 6 B Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. “Sisanya akan bertransmigrasi ke Salondeang, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat,” kata Tri, Senin (16/8/2019).

Sebelum diberangkatkan ke lokasi tujuan, calon transmigran terlebih dulu dibekali dengan skill, khususnya terkait dengan pengolahan lahan. Adapun materinya disesuaikan tipe yang akan mereka tempati berupa lahan basah atau kering. “Karena memang berbeda cara pengolahan antara lahan basah dan kering sehingga perlu ada pelatihan," ujar dia.

Di lokasi tujuan, masing-masing keluarga transmigran mendapatkan fasilitas lahan pekarangan serta dua lahan usaha. "Tidak serta merta waktu transmigran datang langsung diberikan semua. Tapi secara bertahap sesuai kemampuan," ujar Tri.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman Sutiasih mengatakan para calon transmigran saat ini sedang menjalani tahap pelatihan pengolahan lahan. "Setelah itu mereka akan menunggu jadwal keberangkatan dari Pusat. Keberangkatan tergantung dari kesiapan lahan dan fasilitas di lokasi penempatan. Jika sudah siap, Pusat akan menurunkan Surat Pemberitahuan Pemberangkatan [SPP]," kata Sutiasih.

Di lokasi penempatan nantinya transmigran akan mendapatkan lahan seluas total dua hektare. Dari lahan seluas itu, untuk pekarangan luasnya mencapai 0,25 hektare, dan sisanya berupa lahan usaha. Lahan tersebut diberikan secara bertahap dalam kurun waktu lima tahun.

Selain itu, transmigran memperoleh jatah hidup selama 12 bulan atau sebelum masa panen. Selama berada di lokasi, mereka juga akan mendapat pembinaan.

"Pekan depan, kami akan cek lokasi di Mamuju Tengah, sedangkan pengecekan lahan di Bulungan dijadwalkan pada bulan Oktober. Pengecekan ini penting untuk memastikan fasilitasnya layak. Dulu pernah ada kuota di Minahasa Selatan, akhirnya kami batalkan karena setelah dicek ternyata tidak layak," ujar dia. (adv/red)

comments
close
Banner iklan disini