Munandar Wijaya membuka acara Halal Bi Halal KKBS (Foto: Handover/Jidin)
Kegiatan yang bertajuk "Taburkan Maaf, Sucikan Hati untuk Menjalin Tali Silaturahmi" ini dilaksanakan selama 4 hari, mulai tanggal 7 hingga 10 Juni 2019.
Turut hadir Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat Munandar Wijaya SIP MAP sekaligus membuka acara halal bi halal KKBS, Sekretaris Kecamatan Kalukku Suyitno, Kepala Desa Keang Adi Wijaya SPd, Kepala Desa Salurindu Masdayunan, Camat Tabulahan Usman Kadir, UPTD Pedidikan Kecamatan Tabulahan Frans Salamangi, Ali Imran SPdi, Ketua Ipmapus Sulawesi Barat Aahmad Nur, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama.
Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat Munandar Wijaya sangat mengapresiasi acara ini, ia mengatakan bahwa kegiatan ini penting karena dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat, pemerintah, berpolitik dan sebagainya tentu saja ada hal-hal yang kurang berkenan di hati hubungan kurang baik oleh karena tutur kata sikap dan sebagainya sehingga dengan cara seperti ini bisa kembali pulih murni seperti yang seharusnya.
"Saya kira kegiatan ini sangat positif, karena ini bisa mempererat hubungan persaudaraan kekeluargaan solidaritas sebagai suatu rumpun yang besar di dalam komunitas di dalam tanah adat pitu ulunna salu." Ungkapnya.
Nandar sapaan akrab Wakil Ketua DPRD Sulbar, mengungkapkan bahwa sejak dulu orang tua kita sudah melaksanakan kegiatan ini setiap tahun dalam rangkaian acara idul fitri atau bulan suci ramadhan. "Hanya berselang beberapa waktu kemudian kegiatan halal bi halal KKBS ini sempat terjedah oleh karena masa-masa terjadi sebuah proses pemekaran kabupaten yang begitu banyak menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Nandar menuturkan dalam perjalanan kurang lebih 4 tahun terakhir KKBS yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama dan perangkat-perangkat pemerintah dalam tingkat Desa berkumpul mendiskusikan bagaimana kemudian menghidupkan suasana silaturahmi dalam bentuk halal bi halah yang telah dicetuskan oleh orang tua-orang tua terdahulu.
Nandar berharap bahwa kegiatan ini bisa lebih ditingkatkan ke depannya tidak hanya dari sisi kuantitas tetapi juga dari kualitas kegiatannya bukan hanya lebih diutamakan dari sisi olahraga tetapi bagaimana sebuah kegiatan ini dalam bentuk media kegiatan bisa membangun sebuah karakter lebih memahami prinsip-prinsip kita sebagai suatu adat yang bersifat adat tuo sipakatau, sipakainga', sipakasalle.
"Itu yang harus kita besarkan kita gaungkan apalagi kondisi hari ini generasi kita banyak yang keluar daerah, tidak memahami yang namanya tanah leluhur kita seperti apa, budaya, bahasa, bahkan yang lebih parah ada adik-adik kita yang di kota itu tidak bisa berbahasa seperti kita bahasa daerah salurindu, dengan adanya acara seperti ini meskipun masih banyak keluarga salurindu yang tidak tahu sehingga kedepan harapan kita semua ini bisa lebih maksimal dari sisi kuantitas dan kualitas kegiatannya," kuncinya. (rls/har)