Asrini Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Majene. (Syam/Masalembo.com)
MAJENE, MASALEMBO.COM - Rendahnya minat baca masyarakat masih menjadi permasalahan di Indonesia termasuk di Kabupaten Majene Sulawesi Barat.
Ada beberapa faktor pemyebabnya antara lain, masih dominannya budaya tutur dari pada budaya membaca, mahalnya buku bacaan, akses masyarakat terhadap buku bacaan yang masih kurang serta pengaruh media internet yang berkembang dan bergerak sangat cepat hal tersebut turut berpengaruh terhadap rendahnya minat baca masyarakat.
Mengantisipasi hal ini, Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan dan Pengawasan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Majene Hj Asriani menginisiasi sebuah inovasi berupa 'Gerakan Literasi Baca Berbasis Inklusi Sosial'.
Menurut Asriani, gerakan ini adalah sebuah program Inovasi yang bertujuan menumbuhkan minat baca, kemampuan memanfaatkan hasil bacaannya melalui pendekatan akses pelayanan perpustakaan formal dan non formal dengan melibatkan masyarakat siswa sekolah dan kelompok penggiat literasi.
"Ini salah satu program inovasi yang sejalan dengan fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sebagai perangkat daerah Kabupaten Majene, yang memiliki
kewenangan dalam pengembangan Perpustakaan dan Pembinaan minat baca di Kabupaten Majene," tutur Asrini, Selasa 28 Mei
Gerakan Literasi Baca Berbasis Inklusi Sosial lamjutnya, sejalan dengan kebijakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (organisasi) dalam hal Pembinaan dan Peningkatan Minat Baca Masyarakat.
Begitupun dengan tujuan dan isu strategis Kabupaten Majene yaitu menciptakan masyarakat cerdas adalah juga merupakan Program Bupati Majene yang tertuang dalam visi MP3 2016-2021 yaitu Majene Profesional, Produktif dan Proaktif.
Kegiatan Gerakan Literasi Baca berbasis Inklusi Sosial diantaranya dilakukan dalam bentuk layanan motor pustaka keliling, layanan pinjam baca melalui mobil layanan perpustakaan keliling, Gerakan Gemar Membaca (GGM), Taman Baca Masyarakat (TBM), sosialisasi, publikasi dan advokasi.
Dalam rangka mendorong terbentuknya masyarakat pembelajar ia mengaku akan melibatkan penggiat literasi yang senantiasa melakukan layanan baca kepada masyarakat melalui lapak baca atau gelar buku di berbagai tempat atau lokasi-lokasi yang mudah dikunjungi oleh masyarakat.
"Untuk tahap awal kegiatan ini akan dilaksanakan pada Kelurahan Labuang Kecamatan Banggae Timur. Kita berharap di masa yang akan datang kegiatan ini dapat menyebar ke kelurahan dan kecamatan lain di seluruh wilayah Kabupaten Majene." jelasnya.
Beberapa rangkaian pendekatan pelayanan pada wialayah Kelurahan Labuang dilaksanakan mulai tanggal 20 – 28 Mei 2019, dan sebagai puncak akan dilakukan inisiasi pembukaan Taman Baca Masyarakat pada lokasi yang dihibahkan oleh masyarakat dan koleksi buku bersumber dari gerakan wakaf buku masyaraat. "Taman Baca Masyarakat ini akan diresmikan pada Bulan Juli 2019," pungkasnya. (syam)