Seorang pria ODGJ di pinggir jalan di Desa Takandeang Mamuju (Awal S/Masalembo.com)
Pria itu tinggal di sebuah gubuk kecil tak lebih dari 2x1 meter. Di situlah dia seorang diri tak terurus. Ia tinggal di gubuk beratapkan terpal tanpa dinding. Tampak hanya ada sebuah lentera untuk dapat mengaktifkan matanya di malam hari.
Kepala Desa Takandeang Suratman, Minggu (17/6/2019) mengatakan, dia tidak mengetahui asal-muasal orang tersebut. Namun sebelumnya ODGJ itu kerap berjalan kaki dari arah Majene ke Mamuju pun sebaliknya. Belakangan, ia memilih menetap di sebuah gubuk. Suratman menyebut, oleh karena sakit sehingga pria gangguan mental itu tak lagi mampu berjalan lalu memilih tinggal berdiam diri di sebuah gubuk kecil di pinggir jalan.
"Dari informasi warga sempat ada keluarganya dari Pinrang yang singgah melihatnya," ujar Suratman.
Kades Suratman berharap pihak keluarga datang, lalu membawanya pulang. "Karena kalau meninggal di situ kita juga yang repot," katanya.
Warga sekitar kerap datang memberi dia makan. Pengendara yang lalu lalang juga kadang ibah lalu menurunkan makanan untuknya. Tentu, apa saja untuk dapat mengganjal perut disambut pria malang tersebut.
Karmila Dewi misalnya, ia kerap memberi dia makan. "Dia sudah lama tinggal," kata Karmila.
"Sudah hampir setahun," ujar warga Takandeang ini.
Awak masalembo.com lantas mencoba meminta tanggapan pihak Dinas Sosial Kabupaten Mamuju ihwal keberadaan ODGJ tersebut. Sayang hingga kini belum menemukan jawaban. (awl/har)