I Ketut Sidiarsa (Foto: Jamal Tanniewa)
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KB-P3A) Mateng, dr I Ketut Sidiarsa menyatakan, kampung KB dilaunching sejak 2016.
Program ini pertamakali dicanangkan di Desa Kambunong Kecamatan Karossa.
"Sekarang kampung KB sudah berkembang menjadi 17 desa, dan menyebar di lima kecamatan," urai Sidiarsa, Kamis (27/6).
Menurut Ketut, dulu, Kambunong adalah salah satu desa terpencil di Bumi Lalla Tassiasara. Tapi kini desa itu menjadi desa yang maju dengan pesat. Ini salah satu dampak dari program Kampung KB.
Dijelaskan, kampung KB tidaklah seperti yang dipahami sebagian warga selama ini. Yaitu hanya fokus mengurusi pil KB.
"Sesungguhnya tidak demikian," tegas Sidiarsa.
"Tapi Kampung KB hadir untuk membangun dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di desa," tambahnya.
Namun, lanjut dia, untuk mewujudkan kualitas hidup masyarakat, tentu saja dibutuhkan perpaduan program antar dinas. Kolaborasi ini akan memperkuat Kampung KB. Sebab dinas terkait akan menjadi desa itu sebagai sasaran program prioritas.
"Misalnya, perbaikan jalan atau jembatan akan diperankan dinas PU," jelasnya.
Demikian pula dengan kebutuhannya pendidikan, kesehatan dan kegiatan lain. Tentu saja dinas terkait akan tergerak sesuai peran masing-masing.
Ia menjelaskan, program Kampung KB lebih memprioritaskan kampung terpencil. Itu dimaksud untuk mewujudkan pemerataan pembangunan.
Baca juga: Majene akan Raih Penghargaan Ini dari BKKBN Pusat
"Kita ketahui, di desa punya potensi tapi tak memiliki akses. Maka itu kita jadikan Kampung KB agar kualitas hidup masyarakat bisa meningkat," paparnya.
Kampung KB ini, sambung Sidiarsa, akan dijadikan ikon program Kependudukan KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. (jml/riz)
