Ilustrasi pencarian nelayan hilang (Foto: FaktualNews.com)
Memasuki hari kedua, upaya pencarian dilakukan oleh nelayan dan warga sekitar dengan menyisir lokasi di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Desa Sabang Subik, Khaidir mengatakan, hingga hari ini, korban belum ditemukan. Namun upaya dari pihak keluarga dan nelayan sekitar terus mencari.
Hal yang menjadi kendala adalah jarak lokasi kejadian yang sangat jauh dari daratan yang membutuhkan waktu 5 jam untuk tiba di lokasi.
"Belum ada tanda-tanda ditemukan pak. Saya juga sudah hubungi pihak BPBD dan Bazarnas tapi belum ada tiba SAR," katanya, Rabu (22/5/2019).
Pihak keluarga juga sudah berupaya meminta bantuan secara supranatural melalui orang pintar, sebab menurut pihak keluarga, korban seakan-akan dipengaruhi oleh mahkluk gaib.
"Kalau dipikir secara logika, masa koban tidak tahu berenang dan langsung tiba-tiba menghilang," katanya.
Bugiman, salah satu anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Polman mengatakan, pihaknya melakukan koordinasi dengan BPBD Majene untuk membantu dan menyebarkan berita kepada nelayan tradisional yang sedang mencari ikan di perairan lepas, jika menemukan korban agar segera dilaporkan.
"Kan di Majene itu banyak nelayan yang menggunakan kapal besar mencari ikan di laut lepas. Nah, kami minta bantuannya dari mereka melalui BPBD Majene," ungkapnya.
Kepala Basarnas Mamuju, Fathur yang dikonfirmasi secara terpisah mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tersebut. Namun yang menjadi kendala adalah terbatasnya alat dan sarana pendukung dalam pencarian.
"Untuk jarak sejauh 40 mil, kami Basarnas Mamuju tidak punya perahu khusus yang cukup besar untuk menjangkau lokasi tersebut. Sarana yang kami punya hanya sepanjang 8 meter yang hanya biasa dipakai di perairan terdekat, sementara perahu yang dalam jarak 40 mil dibutuhkan perahu besar sepanjang 20 meter," jelasnya.
Meski demikian, pihak Basarnas Mamuju tetap berupaya melakukan pencarian dengan cara berkoordinasi dengan Radio Pantai Mamuju.
Baca juga: Terjatuh dari Kapal, Nelayan Asal Polman Hilang di Laut
Langkah yang dilakukan, tim Basarnas tidak ke lokasi, tapi berkoordiasi dengan pihak stasiun radio pantai (Srop) Mamuju untuk memberikan maklumat pelayaran (mapel) atau menyebarluaskan berita kepada kapal-kapal yang melintas yang memiliki frekwensi radio di jalur perlintasan perairan tersebut.
"Hal itu kami lakukan ke Srop Mamuju untuk menyiarkan berita tersebut. Untuk saat ini, laporan dari feddback dari Srop Mamuju memang belum ada tanda-tanda. Ada satu kapal yang melintas, tapi belum menemukan adanya tanda tanda korban," tuturnya.
Sebelumnya, seorang nelayan di Kabupaten Polewali Mandar, dilaporkan hilang saat sedang mencari ikan di perairan laut lepas sekitar 40 mil pada hari Senin (20/5/2019). Korban diketahui bernama Rahmat (53), nelayan asal Dusun satu, Desa Sabang Subik, Kecamatan Balanipa, Polewali Mandar dilaporkan tenggelam. (ant/har)