Pembongkaran paksa lapak pedagang sayur di pasar lama Mamasa oleh Satpol PP.
(Foto : Frendy C. -Masalembo.com)
Salah satunya Ketua Gerakan Muda Mamasa (Germas).Yonatan Sem, dirinya mengaku prihatin terhadap penggusuran sejumlah pedagang sayur di kota Mamasa yang dilakukan pemerintah daerah.
Menurutnya sebelum penggusuran, seharusnya pihak pemerintah daerah memikirkan nasib para pedagang serta mencarikan solusi yang tepat bagi mereka, agar bisa berjualan tanpa merugi.
“Paling tidak mereka dipanggil dan diajak diskusi terlebih duluh sehingga ada solusi yang ditempu secara bersama-sama sebelum dilakukan relokasi atau penggusuran,”papar Yonatan, Kamis (16/5/2019).
Yonatan Sem, Ketua Germas.
“Jadi bagaimana mungkin mau menghidupkan pasar tradisional di Barra-Barra sementara masih ada sejumlah pedagang yang masih berjualan didalam pasar lama. Selain itu sudah ada pasar tradisional milik Swasta. Jadi di wilayah kecamatan Mamasa ini sudah ada dua pasar tradisional sekaligus. Tentu konsumen akan memilih untuk berbelanja di pasar swasta, dibanding ke pasar Barra-Barra karena lokasi pasar Swasata itu cukup terjangkau dan berada dilokasi yang strategis,”tambahnya.
Germas berharap agar pedagang yang digusur di pasar lama bisa dicarikan solusi yang tepat oleh pemerintah daerah tanpa harus melakukan pemaksaan sehingga mereka merasa tidak dirugikan. (Frd/Shm)