Warga Kota Mamasa menyerbu mobil agen Gas yang baru tiba. (Foto :Frendy Cristian-Masalembo.com)
MAMASA,
MASALEMBO.COM- Memasuki bulan Ramadhan
tahun ini, kelangkaan tabung gas elpiji 3 begitu meyulitkan masyarakat,
khususnya masyarakat menenga ke bawah. Kelangkaan ini hampir terjadi di sejumlah
daerah di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Sudah
hampir dua pekan warga Mamasa kesulitan mendapatkan tabung gas elpiji 3 kg.Hal
ini menuai tanggapan sejumlah aktivis Mahasiswa di Mamasa salah satunya Liga
Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Eksekutif Kota Mamasa.
Menurut
Sekertaris Umum LMND Mamasa Boby Harianto, kelangkaan tabung gas elpiji 3kg
yang belakangan ini menjadi keluhan masyarakat disebabkan karena tidak terkontrolnya
pengguna atau konsumen.
Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2009 tentang penyediaan
dan pendlstrlbusian liquefied petroleum gas
pada pasal 20 ayat 2, sangat jelas megatur, pengguna elpiji tertentu merupakan konsumen
rumah tangga dan usaha mikro yang menggunakan elpiji tertentu dalam kemasan
tabung elpiji 3 Kg dengan harga diatur dan ditetapkan oleh Menteri.
“Gas
elpiji 3kg ini adalah kebutuhan pokok bagi masyarakat yang kurang mampu. Jelas
tertulis di tabung elpiji 3 kg ‘hanya
untuk masyarakat miskin’ jadi tabung yang bersubsidi itu bukan untuk rakyat
yang mampu seperti ASN ” tegasnya saat dikonfirmasi, Selasa (07/05).
Pihaknya
meminta agar pemerintah daerah serta
pihak kepolisian agar bersama-sama melakukan operasi pasar dengan memberikan
himbauan kesejumlah para pejabat atau ASN yang selama ini menggunakan elpiji 3 kg
agar tidak lagi digunakan karna bertentangan dengan aturan, karena elpiji 3kg
itu diperuntukan untuk masyarakat miskin.
Selain
itu pihaknya meminta pemerintah daerah segera berkordinasi dengan pihak
pertamina agar pendistribusian tabung gas elpiji 3kg lancar masuk di wilayah
Mamasa, karena masyarakat sudah hampir 2 minggu lebih kesulitan mendapatkan
tabung elpiji 3kg.
“Saat
ini sudah memasuki bulan Ramadan tentu penggunaan untuk elpiji 3kg meningkat,
ini yang harus dipikirkan pemerintah daerah,” ungkap Boby.
Selain
itu pihaknya juga berharap agar harga tabung tersebut di kontrol oleh
pemerintah sehingga pangkalan atau
pengecer tidak sembarang menaikan harga tabung khususnya elpiji 3 Kg. (Frd/Shm)