Warga di Desa Periangan swadaya bangun jembatan bambu sebagai akses utama mereka (Foto: Frendy Cristian/Masalembo.com)
MAMASA, MASALEMBO.COM - Warga di Desa Periangan, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa sudah berpuluh-puluh tahun menjadikan jembatan bambu sebagai akses utama. Jembatan daruruat yang terbuat dari bambu itu dibagun secara swadaya warga setempat.
Mereka terpaksa melakukan swadaya membagun jembatan bambu untuk dapat menjangkau ibu kota Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa. Tak hanya itu alasannya, jembatan bambu harus dibangun demi anak-anak mereka dapat bersekolah.
“Kami bergotong-royong membangun jembatan darurat agar aktifitas warga normal, ini adalah jalan satu-satunya," ucap Harlim, pemuda setempat.
Kata dia, jembatan bambu ini dipakai warga Desa Periangan dan empat desa lainya. Selain menjadi jalur perekonomian masyarakat juga akses pendidikan.
"Ada puluhan bahkan ratusan siswa mulai dari tingat SMP hingga SMA melalui jembatan ini setiap harinya,” ungkap Harlim, Senin (27/5/2019).
Kerena tak adanya perhatian pemerintah, jembatan darurat yang dibagun sebelumnya sudah rapuh tak bisa lagi dilalui lagi. Warga Desa kembali melakukan gotong-royong memperbaiki jembatan tersebut yang juga dari bambu.
“Jembatan yang dibagun ini khusus pejalan kaki, tak bisa dilalui kendaraan. Kalau kendaran ya harus lewat sungai, tapi kalau air sungainya meluap kita terpaksa menunggu air surut beru melintas,” tutur Harlim.
Halim berharap pemerintah daerah segera menaruh perhatian untuk membangun jembatan permanen. Sehingga, masyarakat tak lagi kesulitan, termasuk anak-anak sekolah yang harus bertaruh nyawa melewati jembatan itu setiap harinya. (frd/har)