Warga antri beli tabung gas (Foto: Awal/Masalembo.com)
Mereka harus rela mencari ke berbagai tempat, agen atau pengecer untuk penukaran tabung gas mereka.
Di salah satu pangkalan di Jl. Jend Sudirman, pantauan wartawan tampak puluhan warga mengantri. Mereka mengaku antri hingga berjam-jam hanya untuk mendapatkan tabung melon. Uniknya, pihak pangkalan
meminta foto copy kartu keluarga (KK) agar warga mendapat nomor antrian untuk membeli gas elpiji.
"Ini karena banyaknya warga mau membeli, jadi kita kasih satu kupon hanya untuk satu orang," ujar pemilik pangkalan, tak mau disebut namanya.
Pihak pangkalan ini, telah membagi 50 tabung. Rencananya tahap kedua akan kembali dibagikan sore ini, itupun hanya untuk yang sudah mendapatkan memiliki kupon.
Harga tabung di pangkalan ini dijual sesuai ukuran. Untuk tabung 3 kg dijual dengan harga Rp16 ribu, sedangkan ukuran 5,5 kg harganya Rp80 ribu. Sementara, tabung isi 12 kg seharga Rp160 ribu.
Salah satu warga Simboro Pantai Anhar mengaku, tak kebagian kupon tabung gas di pangkalan itu. Ia mengaku sudah keliling mencari penjual dalam kota Mamuju namun tak satupun ditemukan. "Semua kosong, tidak ada saya dapat," kesalnya.
Anhar berharap pemerintah segera mengatasi kelangkaan tabung gas apalagi tinggal sehari memasuki bulan ramadan. "Semoga, pemerintah segera mengambil tindakan agar permasalahan kelangkaan tabung dapat segera diatasi," harapnya.
Terpisah, pemilik PT Hamirna Mitra Tama, salah satu agen gas 3 kg di Mamuju, Hj Tati Munir mengatakan, saat Pemilu lalu, tak ada suplai tabung masuk. Selain itu, saat tanggal 1 Mei karena tanggal merah juga tak ada pengiriman tabung.
Ia mengungkap, sejatinya pasokan tabung ukuran 3 kg untuk wilayah Mamuju adalah sekitar 2.045 hingga 2.080 tabung per hari. Tabung tersebut disalurkan ke sejumlah pangkalan baik dalam kota Mamuju maupun di luar kota.
Kepada wartawan, Tati berharap warga berpenghasilan Rp1 juta ke atas agar tidak menggunakan lagi tabung ukuran 3 kg karena peruntukannya bagi masyarakat tidak mampu.
"Kita tau bahwa tabung 3 kg itu subsidi untuk masyarakat tidak mampu," ucapnya. (awl/har)