Mobil rombongan mahasiswa Unasman sesaat usai alami kecelakaan (Asrianto/masalembo.com)
Sebanyak 13 mahasiswa laki-laki dan perempuan berada dalam mobil minibus tersebut. Rombongan mengendarai minibus milik Pemerintah Kabupaten Polman.
Rektor Unasman Dr. Chuduriah Sahabuddin membenarkan informasi itu. Ia memastikan kondisi anak mahasiswanya tidak ada yang mengalami luka parah.
"Alhamdulillah, tidak ada luka parah, hanya luka ringan dan lecet, mungkin agak shock," jelasnya.
Ketua Bidang Kosaster Ahmad Saleh mengungkapkan, rombongan mahasiswa ini rencananya akan mengikuti kegiatan festival tari mahasiswa nasional yang akan digelar di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Rencananya, kegiatan mulai hari ini 7 sampai 15 April pekan depan.
Salah satu mahasiswa ikut dalam rombongan, Muhammad Fitrah, menceritakan, rombongan meninggalkan kampus Unasman pada Sabtu (6/4/2019) sekitar pukul 17:30 Wita. Mereka menggunakan minibus milik Pemda Polman dengan nomor polisi DC 7003 C.
Sekitar pukul 02:00 Wita dini hari, memasuki daerah Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, kendaraan melaju dengan kecepatan normal. Namun tiba-tiba ban belakang sebelah kanan pecah sehingga mobil oleng ke sisi kiri jalan. Mobil kemudian menabrak tumpukkan material batu, sebelum akhirnya terjun dan terguling ke dalam sungai.
Kondisi mobil terbalik dengan roda ban di bagian atas. Sebangian mahasiswa bahkan sudah terendam air yang masuk dan merendam badan mobil.
"Suasana langsung panik, kami berusahan mencari pintu untuk jalan keluar. Kami pecahkan kaca jendela," tuturnya.
Korban kemudian saling membantu untuk evakuasi dan dibantu oleh warga sekitar serta pengendara yang sedang melintas. Sejumlah barang berharga milik mahasiswa seperti laptop, handphone rusak dan ikut terendam air.
Fitrah menceritakan, ia masih dirawat di Puskesmas Labakkang. kondisinya sendiri masih merasa sakit pada bagian dada dan lecet pada bagian kaki. Ia belum bisa sama sekali bergerak kuat.
Akibat kejadian ini, korban mengalami luka lecet dan lebam akibat benturan. Para korban dirawat di dua tempat berbeda yakni di rumah ssakit umum daerah Pangkep dan Puskesmas Labakkang.
Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah. (ant/har)