Bupati Majene didampingi Sekkab Andi Achmad Syukri Tammalele menandatangani MoU dengan Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang (Sufyan Ilbas/Humas Setda Majene)
Penandatangan Memorandum Of Understanding (MoU) ini, dalam rangka petintisan Politeknik Negeri Ujung Pandang di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
Bupati Fahmi di kesempatan ini mengatakan, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang cerdas dibutuhkan inovasi dan pengembangan di bidang pendidikan utamanya membentuk sekolah-sekolah unggulan/model dan Institut atau Perguruan Tinggi, salah satunya adalah Politeknik Negeri Ujung Pandang.
"Ini bertujuan menciptakan tenaga kerja khususnya di Kabupaten Majene dan Provinsi Sulbar pada umumnya," pungkas Fahmi dalam sambutannya.
Bupati yang juga Ketua MPC Pemuda Pancasila Majene ini mengatakan, sejak terbentuknya Provinsi Sulbar, maka Majene ditetapkan sebagai pusat pelayanan pendidikan, hingga akhirnya sejumlah perguruan tinggi negeri berdiri di Majene. "Terkait dengan hal itu maka sangat dibutuhkan sebuah Perguruan Tinggi yang bisa langsung mencetak pemuda-pemudi siap pakai untuk bekerja," ucapnya.
Fahmi mengaku, berterima kasih kepada Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang beserta segenap civitas akademik, serta Dewan Riset Derah Majene yang dipimpin Prof Gufran dan segenap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang hadir dalam kegiatan ini.
Sementara, Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang Muhammad Anshar mengatakan, langkah bupati Majene sudah sangat tepat merencanakan rintisan Politeknik Negeri di Kabupaten Majene. Ia mengatakan, pendidikan adalah tumpuan harapan kedepan untuk menyiapkan tenaga siap pakai di Kabupaten Majene.
"Politeknik ini mulai pada tahun 1987 sampai 1997 bernama Politeknik Unhas, setelah 1998 berubah menjadi Politeknik Negeri Ujung Pandang," kata Anshar mengawali sambutannya .
Ia menjelaskan, di Politeknik Negeri Ujung Pandang tersedia enam jurusan, yakni teknik mesin, sipil, elektro, kimia, industri, akutansi dan administrasi. Semuanya terdiri dari 25 program studi.
"Saya juga tahu Bupati Majene adalah seorang lulusan S3 atau doktor, sehingga saya yakin kalau Politeknik akan sangat berkembang di Majene," ucap Anshar
Anshar menjelaskan, pada tahap awal sangat dibutuhkan dukungan dan fasilitas dari Pemda Majene, karena ada beberapa daerah yang dibuka Politeknik, namun akhirnya ditutup karena tidak ada kepedulian dari Pemda setempat. "Ini karena Pemda harus menyediakan lahan untuk kampus, juga SDM yang memadai," pungkas Anshar
Ia juga mengatakan penggemar masuk di Politeknik Negeri di seluruh Indonesia, trendnya selalu meningkat dari tahun ke tahun. "Kami sudah ada kerjasama dengan PT PLN, Pelindo, Pertamina dan beberapa BUMN lainnya, dimana mahasiswa yang kuliah di sini dan sudah mempunyai sertifikat kompetensi dan sertifikat pendamping maka mereka semua siap ditampung di beberap BUMN Indonesia," ucapnya.
Dikatakan, sebelumnya Politeknik Negeri Ujung Pandang telah menerima Pemerintah Kota Kolaka yang tujuannya sama dengan Majene yaitu membuka dan merintis Politeknik. "Untuk mengawali rencana ini, kita bisa membuka khusus kelas Pemda Majene, untuk mempersiapkan SDM pengelolah Politeknik Negeri nantinya di Majene," pungkasnya berterima kasih atas kehadiran Bupati beserta rombongan di Politeknik Negeri Ujung Pandang.
"Mudah-mudahan kerjasama ini dapat diwujudkan sesegera mungkin," harapnya. (adv/red)