Tampak hamparan sawah warga Desa Tonrolima, Kecamatan Matakali, Polman (Foto: Asrianto/masalembo.com)
POLEWALI, MASALEMBO.COM - Puluhan hektar tanaman padi di Desa Tonrolima, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, rusak terserang hama wereng dan penggerek batang. Akibatnya, petani terancam gagal panen. Padahal, padi sudah mulai menguning dan masa penen tinggal menunggu hari. Usia padi sudah memasuki dua bulan lebih.
Salah satu petani, Jabbar mengatakan, hampir seluruh padi miliknya tidak dapat dipanen. Sebab bulir padi tidak memiliki isi. Ia pun mengaku rugi hingga jutaan rupiah.
"Hasilnya pasti berkurang, sekitar 50 persen. Padahal sudah disemprot. Tapi tetap begitu. Saya cuma pasrah saja," katanya.
Tanaman padi di Desa Tonrolima paling banyak terserang hama penggerek batang. Sedangkan sebagian lainnya diserang hama wereng.
Petani lain, Tamrin, menjelaskan, ciri-ciri dari tanaman padi yang terserang hama adalah batang membusuk dan buah padi rusak. Bulir-bulir padi, kosong atau tidak berisi. Tamrin mengaku rugi jutaan rupiah sebab telah mengeluarkan biaya operasional, seperti biaya traktor, tanam dan pupuk.
"Sudah pasti rugi, apalagi kita cuma petani penggarap," ucap Thamrin, Senin, (4/3/2019).
Akibat terserang hama, dipastikan hasil panen berkurang drastis. Apalagi, petani penggarap yang harus membagi hasil panennya dengan pemilik lahan.
Petani berharap, serangan hama yang menyerang tanaman petani di wilayahnya segera mendapat perhatian pemerintah berupa pemberian bantuan benih. Bantuan benih untuk musin tanam yang akan datang itu diharap karena hasil sawah mereka tahun ini kualitasnya turun drastis.
Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Distanpan Polman Abdul Halim mengatakan, soal serangan hama yang menyerang sawah petani harusnya para petani lebih intens memantau padinya mereka jika mulai menguning. Sebab kalau cuma serangan hama wereng menurut Halim, sebetulnya masih bisa diatasi penyebarannya cukup dengan menyemprotkan racun hama.
Halim menjelaskan, hama wereng hanya melekat di batang padi dan menghisap buah padi yang mulai berbuah. "Kemungkinan petani itu datang cuma liat saja di atas pematang, tidak turun di sawah. Harusnya itu turun liat dan pastikan seperti apa kondisinya," pungkasnya. (ant/har)