Kabag Dal Ops Biro Ops Polda Sulbar bersama Kabid Humas AKBP Mashura saat menggelar konfrensi pers (egi/masalembo.com)
MAMUJU, MASALEMBO.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Sulbar membeberkan 11 potensi gangguan pemilu 2019. Potensi gangguan pemilu itu, disampaikan Kabag Dal Ops Biro Ops Polda Sulbar Kompol Bambang di Aula Arya Guna kantor Polda Sulbar, Selasa (12/3/2019).
Berikut 11 potesi gangguan pemilu menurut Polda Sulbar:
1. Protes dan unjuk rasa berujung tindakan anarkis.
2. Bentrok massa.
3. Sabotase.
4. Teror dan intimidasi
5. Black campaign dan money politics
6. Manipulasi hasil suara/penggelembungan suara.
7. Kejahatan konvensional: perusakan, pembakaran, pengancaman, penculikan, pembunuhan, penganiayaan pemalsuan, pencurian, DSB
8. Ancaman aksi terorisme.
9. Pelanggaran Pemilu lainnya
10. Langgar dan laka lantas
11. Konflik antara caleg
Kabag Dal Ops Biro Ops Kompol Bambang mengatakan, Polda Sulbar akan menurunkan pasukan dibantu TNI. Polisi juga membuat pemetaan tingkat kerawanan TPS bekerjasama dengan Bawaslu dan KPU.
"Jumlah personil Polda Sulbar yang akan diturunkan riil 2.860 termasuk Brimob sebanyak 287 personil," kata Bambang.
Kompol Bambang juga menjelaskan, dua wilayah masih masuk dalam zona rawan pemilu, yakni Kabupaten Mamasa dan Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene.
Polda Sulbar juga akan menurunkan 130 personil Polres Mamuju ditambah 30 personil TNI Mateng dan 30 personil TNI Mamuju untuk pengamanan pemilu di Mamuju. Untuk Pasangkayu akan menurunkan 90 personil Polres Matra ditambah 30 personil TNI, Mamasa menurunkan 87 personil Polres Mamasa ditambah 30 personil TNI, serta 65 personil Polres Majene ditambah 30 personil TNI disiapkan untuk pengamanan Majene. (har/red)