POLEWALI, MASALEMBO.COM - Longsor susulan kembali terjadi di jalan penghunung abatar kabupaten di Dusun Kelapa Dua, Desa Kelapa Dua, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar. Titik longsor ini berada sekitar satu kilo meter dari titik longsor sebelumnya.
Menurut Roni, warga sekitar, longsor terjadi pada hari Selasa malam (5/3/2019), sekitar pukul 19:00 Wita. Longsor terjadi usai hujan deras mengguyur wilayah ini. Pada saat longsor terjadi ia sedang berada di dalam rumahnya. Kemudian terdengar suara gemuruh dari atas tebing.
"Langsung ada suara keras, saya langsung keluar rumah,"katanya.
Menurutnya, longsor terparah juga pernah terjadi di lokasi yang sama. Namun longsor kali ini kondisinya tidak separah yang terjadi sebelumnya.
"Sekitar lima tahun lalu pernah juga longsor. Tapi parah yang dulu,"tambahya.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Mario mengatakan, pasca longsor, warga bersama aparat gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD, secara swadaya, membuka jalur secara manual menggunakan alat seadanya agar dapat dilalui oleh kendaraan. Hingga pagi ini, jalur ini sdudah dapat dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
"Sudah bisa dilalui kendaraan, tapi sistem huka tutup jalur,"ujarnya, saat meninjau lokasi, Rabu (6/3/20119).
Sebelumnya, bencana longsor terjadi pada hari Jumat (1/3/2019) pekan lalu. Jalan ini merupakan satu-satunya jalur penghubung antar dua kabupaten yakni Polewali Mandar dan Kabupaten Mamasa. Beruntung saat kejadian, tak ada kendaraan yang sedang melintas sehingga tak menimbulkan korban jiwa. Material longsor bebatuan dan batang pohon menyulitkan aparat membersihkan jalur.
Pemerintah kecamatan setempat bersama kepolisian telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk segera menurunkan alat berat untuk membuka akses jalan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PU dan BPBD untuk segera menurunkan alat berat. Karena kalau dikerjakan secara manual ini agak sulit, karen material longsor terlalu banyak,"jelasnya.
Sarifuddin menjelaskan, bahwa hampir sepanjang jalan poros Mamasa ini rawan longsor dan memang selalu setiap saat, kami pantau karena wilayah ini memang berpotensi dan rawan longsor. Meski tifak menimbulkan korban, namun warga sekitar dan pengendara yang melintas dihimbau agar tetap waspada saat melintas dijalur ini.
"Kami himbau kepada pengendara agar berhati-hati jika melintas, dan melihat tebing yang berpotensi longsor, apalagi ini sudah masuk musim hujan," pesannya. (ant/har)