Seorang pengendara terjebak longsoran jalan Polewali-Mamasa (Asrianto/masalembo.com)
POLEWALI, MASALEMBO.COM - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Polewali Mandar, mengakibatkan sebuah tebing setinggi 50 meter di Dusun Perattean, Desa Kelapa Dua, Kecamatan Anreapi, mengalami longsor. Akibatnya, jalan trans penghubung antar kabupaten ini sempat terputus total.
Longsor yang terjadi, Jumat dini hari (1/3/2019), sekira pukul 03:00 WITA ini terjadi di dua titik dan menutup seluruh badan jalan. Akibatnya, jalur ini tidak dapat dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat dari dua arah, baik dari arah Polman maupun ke kabupaten Mamasa. Longsor juga mengakibatkan kemacetan panjang sejauh satu kilo meter.
Jalan ini merupakan satu-satunya jalur penghubung antar dua kabupaten yakni Polewali Mandar dan Kabupaten Mamasa. Beruntung saat kejadian, tak ada kendaraan yang sedang melintas sehingga tak menimbulkan korban jiwa. Material longsor bebatuan dan batang pohon menyulitkan aparat membersihkan jalur.
Salah satu pengendara, Roy, mengatakan, bahwa dirinya terjebak selama lima jam. Ia rencananya menuju Kecamatan Mambi untuk membawa sembako.
"Harusnya ada alat berat membersihkan longsor. kasihan kita ini terlambat sampai di tujuan," katanya.
Camat Anreapi, Sarifuddin Fattah mengatakan, penyebab longsor karena hujan deras sejak semalam. mau tidak mau dengan kondisi alam seperti ini pasti longsor. Jauh-jauh sebelumnya pihaknya telah memberi peringatan kepada warga, bahwa memasuki musim penghujan agar waspada bahaya longsor
"longsor ini terjadi di dua titik, sehingga jalan Putus total,"katanya dilokasi kejadian, Jumat (1/3/2019).
Pemerintah kecamatan setempat bersama kepolisian telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk segera menurunkan alat berat untuk membuka akses jalan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PU dan BPBD untuk segera menurunkan alat berat. Karena kalau dikerjakan secara manual ini agak sulit, karen material longsor terlalu banyak," jelasnya.
Sarifuddin menjelaskan, bahwa hampir sepanjang jalan poros Mamasa ini rawan longsor dan memang selalu setiap saat, kami pantau karena wilayah ini memang berpotensi dan rawan longsor. Meski tifak menimbulkan korban, namun warga sekitar dan pengendara yang melintas dihimbau agar tetap waspada saat melintas dijalur ini.
Sekitar pukul 12:00 Wita, sebuah alat berat kemudian didatangkan kelokasi longsor. Setelah tertutup selama sepuluh jam, jalur ini pun sudah dapat dilalui oleh kendaraan dari dua arah, baik roda dua maupun roda empat.
Kasatlantas Polres Polman, AKP Rusli Said yang ditemui di Iokasi kejadian mengatakan, wilayah tersebut memang rawan longsor dikarenakan tebing di daerah itu sangat terjal dan materialnya bercampur batu, sehingga tanahnya diduga sangat labil.
Untuk mengurai kemacetan, ia telah menempatkan personelnya di lokasi longsor untuk mengatur arus lalu lintas.
"Kami himbau kepada pengendara agar berhati-hati jika melintas, dan melihat tebing yang berpotensi longsor, apalagi ini sudah masuk musim hujan," pesannya. (ant/har)