MAJENE, MASALEMBO.COM - Bupati Majene H Fahmi Massiara berkenan menyerahkan bantuan Pemerintah Desa Adolang, Kecamatan Pamboang, Jumat (1/3/2019). Bantuan tersebut, berupa drum penampungan air 174 unit, lampu jalan 1 paket dan pengadaan mesin jahit melalui Bumdes.
Penyerahan bantuan yang digelar di aula kantor Desa Adolang, turut dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Amriana Chaerani, Kadis Pertanian Burhanuddin, Kadis Koperindag Hasdinar Asri, Camat Pamboang Irhamniah, Kades Adolang Sukiman dan 200 warga Adolang.
Kades Adolang Sukiman mengawali kegiatan ini dengan menyampaikan laporan. Pihaknya sengaja mengundang beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Majene sebagai bentuk sinergitas antara Pemerintah Desa Adolang dengan OPD.
"Diantaranya yang kami undang Pertanian, karena adanya embung yang kami bangun," kata Sukiman.
Ia mengatakan, OPD yang hadir merupakan leading sektor dari semua Desa. Seperti Koperindag, Sukiman mengatakan, warganya saat ini banyak yang berusaha melakukan produksi kripik pisang Loka Pere.
Kades Sukima menyebut, telah Rp50 juta untuk Bumdes, selain itu pengadaan drum penampung air sebanyak 174 unit untuk petani kakao, 1 paket mesin jahit dan bantuan kelompok unggulan desa senilai Rp20 juta.
Bupati Majene H. Fahmi Massiara dalam sambutannya mengatakan, "Kita di sini sudah hadir bersama-sama, dari petani, pengrajin dan ibu rumah tangga. Ini untuk melanjutkn hajat Kepala Desa Adolang menindaklanjuti keinginan dan minat dari warganya."
Fahmi menyampaikan dukungan atas usaha Pemdes Adolang. Menurutnya, setiap desa yang ada seharusnya memang mampu merancang program yang benar-benar mampu menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Drum ini kenapa dibagikn karena di daerah ini banyak petani coklat, tapi para petani di sini juga harus terbiasa dengan tanaman jangka pendek," kata Fahmi
Fahmi menyorot komoditas Loka Pere yang menurutnya jadi ciri khas Adolang. "Yang spesifik di sini adalah Loka Pere, dan ini sudah mendapatkan hak paten dari pusat," ucap mantan Camat Banggae Timur ini.
Fahmi meminta agar Loka Pere menjadi perhatian warga, karena saat ini tumbuhan khas Mandar Majene ini sudah mulai sulit ditemukan.
Menanggapi upaya warga dan Pemdes Adolang mengembangkan kripik pisang Loka Pere, Fahmi berharap untuk bisa mmbuat dengan standar. Harapannya lebih dulu berkonsultasi ke Dinas Pertanian agar hasil produksinya dapat bersaing dengan produk yang sejenis dari luar.
"Kedepannya bisa dijual di toko retail yang ada di Majene, bila sudah berkembang bisa dipasarkan di luar wilayah Majene," kunci Fahmi. (adv/red)
Foto: Sufyan Ilbas/Humas Setda Majene