Mahasiswa Polman menggelar aksi unjuk rasa (Asrianto/masalembo.com)
Mahasiswa dari organisasi HMI, PMII, GMKI, GMNI, dan beberapa organisasi mahasiswa lainnya berkumpul menjadi satu dalam aksi ini.
Aksi dimulai sekitar pukul 11:00 Wita, dengan melakukan long march sejauh 2 kilometer dari kampus Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) menuju lapangan Pancasila Polewali. Pengunjuk rasa kemudian menggelar orasi di perempatan lampu merah lapangan Pancasila. Mereka membawa berbagai spanduk berbagai ukuran.
Selain berorasi, mahasiswa juga menggelar teaterikal membawa keranda mayat sebagai simbol mengecam oknum polisi yang telah melakukan aksi anarkis.
Aksi ini pun menjadi perhatian dari pengendara yang melintas. Arus lalu lintas di sekitaran lapangan Pancasila tersendat.
Untuk mengantisipasi kemacetan, petugas dari Satlantas Polres Polman terpaksa mengalihkan arus lalulintas kelain arah.
Usai berorasi, massa kemudian bergerak menuju Polres Polman di Jl. Dr. Sam Ratulangi, Kelurahan Pekkabata. Tiba di Mapolres Polman, mahasiwa kembali berorasi dengan tuntutan yang sama.
Adapun tuntutan mahasiswa, yakni meminta Kapolres Polman mengkomunikasikan kasus kekerasan yang terjadi di Balikpapan agar kasus serupa tidak terjadi. Pendemo juga menuntut Kapolri memecat Direktur Intelkam Polda Kaltim secara tidak hormat beserta oknum-oknum yang melakukan tindakan kekerasan terhadap mahasiswa dan rakyat yang menyuarakan aspirasi.
"Meminta kepada Kapolri agar tidak terjadi kejadian yang serupa di Balikpapan, jika masih terjadi demikian maka kita meminta wajib hukumnya kepada Kapolri mencopot Kapolres yang berada di wilayah tersebut," ucap mahasiswa yang berorasi
Kordinator Aksi, Sabri, mengatakan, ini sebagai bentuk solidaritas melihat yang terjadi beberapa hari yang lalu di Balikpapan. "Semoga hukum ini tidak tajam ke bawah dan tumpul ke atas, namun tetap bisa ditegakkan dengan seadil-adilnya," tegasnya.
Mahasiswa kemudian menuntut Kapolres Polman AKBP Muhammad Rifai untuk menemui massa. Namun Kapolres sedang berada di luar kota dan diwakili oleh Waka Polres Polman, Kompol Mihardi.
Waka Polres Polman, Kompol Mihardi, dalam tanggapannya mengatakan, aspirasi mahasiswa tersebut akan disampaikan langsung kepada pimpinannya.
"Yang berhubungan dengan aspirasi mahasiswa akan diteruskan kepada pimpinan tertinggi di tingkat Polres dalam hal ini Kapolres. Dan tentu Kapolres akan menyampaikan kepada tingkat Polda dan tingkat pusat karena ini ada alasan yuridiksi tentang wilayah hukum masing-masing," ujarnya.
Pihak Polres Polman juga telah menerima dan mengawal mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya. "Kami sudah melayani dengan baik, mulai dari pemberangkatan dari sekretariatnya kami kawal, hingga pulang kami antar," pungkas Mihardi.
Terkait tuntutan pencopotan Direktur Intelkam Polda Kaltim, Mihardi mengatakan, semua itu ada mekanisme dan prosedur penanganan khusus.
"Kalau ada kasus pidana itu sudah ada Siwas (seksi pengawasan)," pungkasnya. (ant/har)