Kapolda Sulbar Brigjend Pol Baharuddin Djafar didampingi Kapolres Mamuju saat menemui massa aksi HMI (Awal S/masalembo.com)
MAMUJU, MASALEMBO.COM -
Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mamuju, menggelar aksi unjuk rasa di simpang empat jalan Ahmad Kirang Mamuju, Selasa (19/2/2019).
Dalam aksi tersebut massa mengecam tindakan represif yang dilakukan oknum aparat kepolisian kepada ketua Umum HMI cabang Manakarra beberapa waktu lalu. Selain itu massa juga mengecam atas pemukulan remaja dan anak di bawah umur di Mamuju yang dilakukan oknum aparat kepolisian.
Menanggapi tuntutan massa aksi, Kapolda Sulbar Brigjen Pol Baharuddin Djafar dengan tegas mengatakan anggotanya yang terlibat sudah diproses secara kode etik Polri.
"Tadi malam saya sudah melakukan penahanan kepada anggota yang terlibat, termaksuk yang menindak mahasiswa dan anggota Brimob yang lakukan pemukulan anak di bawah umur," ujarnya Kapolda.
Sementara, Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Hj Mashura yang ditemui wartawan menjelaskan, seluruh oknum polisi yang telah melakukan tindakan di luar Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan tugas telah ditindak dan saat ini seluruhnya telah ditahan di rutan Direktorat Tahti Polda Sulbar.
Mashura membeberkan, ada delapan orang dari personil Sabhara dan satu orang dari personil Brimob yang ditahan.
“Tindakan yang diberikan tersebut adalah perintah langsung dari Kapolda Sulbar bahwa seluruh personil yang melanggar SOP harus dihukum tegas, ini membuktikan kami juga tunduk pada hukum,” tutur Kabid Humas AKBP Mashura.
Terkait aksi HMI, Mashura mengatakan, Kapolda juga telah menyampaikan bahwa setiap WNI (Warga Negara Indonesia) memiliki hak yang sama, termasuk berkumpul, berserikat menyampaikan pendapat di muka umum. "Asal mengikuti aturan hukum yang ada," katanya
Untuk menjamin kemanan dan ketertiban tetap kondusif sekaligus menjaga keamanan dan keselamatan massa yang melakukan unjuk rasa, Personil Polres Mamuju di-back up Polda Sulbar siaga memberikan pelayanan dengan mengamankan kegiatan yang berlangsung.
"Persoalan ini telah kita laporkan ke Mabes Polri tinggal menunggu keputusan yang akan dikeluarkan Mabes Polri," ujarnya.(awl/har)
