Fahri Hamzah (Foto: Kompas.com)
MAMUJU, MASALEMBO.COM - Siapa yang tak kenal Fahri Hamzah? Ia kerap dilabeli 'singa parlemen'. Memang, wakil ketua DPR RI asal daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat ini dikenal vocal bersuara lantang mengkritik berbagai kebijakan pemerintah. Bahkan bukan hanya menantang pemerintahan Jokowi, kerap ia juga menantang kebijakan pimpinan partainya PKS, di bawah nakhoda Sohibul Iman sebagai presiden partai berlambang dua bulan sabit dan untaian padi tegak lurus itu.
Nah, bagi publik Sulbar, ada yang menarik dari seorang Fahri Hamzah. Ketika berkunjung ke tanah Mandar Mei 2015 lalu, sontak muncul spekulasi dirinya berdarah Sulawesi. Fahri disebut lelaki Sumbawa keturunan Mandar. Benarkah?
Pada Senin (11/2) Fahri Hamzah datang lagi ke bumi Malaqbi Sulbar. Kali ini ia menghadiri deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi), sebuah organisasi masyarakat yang digagas putra Bugis asal Kabupaten Bone, HM. Anis Matta.
Beruntunglah kru laman masalembo.com berkesempatan melakukan wawancara singkat Fahri Hamzah Senin malam itu. Kesempatan ini lalu mengklarifikasi Fahri berdarah Mandar. Lalu apa kata dia? Dengan tegas ia menolak jika itu adalah spekulasi, namun benar adanya dia seorang keturunan Mandar.
"Iya kalau dengar kata Sulbar dalam pikiran saya kampung halaman," ucapnya menjawab pertanyaan awak media usai menghadiri acara deklarasi Garbi di Ball Room Hotel d'Maleo Mamuju, Senin malam.
Karena didorong rasa penasaran wartawan media ini terus mendesak penjelasan benarkah 'Bang Fahri' seorang Mandar? Ia pun blak-blakan menceritakan, kakek buyutnya seorang opas dari Tanah Mandar.
"Zaman Belanda dulu dia itu opas di kampung, opas itu semacam Polisi, pokoknya jagoanlah," katanya dengan gaya bahasa khas Fahri Hamzah yang lantang.
"Dia punya anak, itulah nenek saya," ungkapnya.
Diceritakan, kakek buyutnya itu menikahi seorang perempuan Lombok NTB. Mereka lalu tinggal di sebuah pulau di Sumbawa. "Makanya di Sumbawa itu ada pulau namanya Gilitaban, di situ 100 persen orang Mandar, jadi kita memang dekat-dekat orang Mandar, makanan pun mirip orang Mandar," ucap Fahri.
Baca juga: Mungkinkah Balanipa Jadi Kabupaten Pasca Pilpres? Ini Kata Fahri Hamzah
Sayang, tak banyak kesempatan lebih dalam mengorek informasi ini, 'Bang Fahri' keburu berlalu sebab malam memang mulai larut.
Sebelum bergegas meninggalkan wartawan, Fahri sempat berpesan agar anak-anak muda dari Sulbar berani tampil di kancah nasional. Ia mengaku tetap berkeyakinan di kemudian hari semakin banyak tokoh-tokoh bangsa dari Sulawesi tak terkecuali tanah Mandar.
"Pokoknya orang Sulawesi harus jago-jago, jangan penakut," tuturnya singkat.
Sebelumnya Ia menyebut bahwa, setelah masa Wapres Jusuf Kalla maka sejatinya tokoh bangsa dari Sulawesi harus muncul ke pentas nasional kembali.
"Seluruh pulau Sulawesi ini adalah pulau yang bersejarah, punya masa lalu yang besar dan seharusnya dari pulau ini harus lahir orang-orang besar yang akan memimpin bangsa kita ini. Karena itulah, tetap punyalah nyali dan keberanian untuk tampil, generasi setalah Pak JK harus banyak lagi yang datang dari sini," pungkas Fahri. (har/red)