Kondisi toilet ruang perawatan RSUD Polewali yang tersumbat (Asrianto/masalembo.com)
POLMAN, MASALEMBO.COM - Sejumlah pasien di ruang perawatan nifas, Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar, Sulbar, mengeluhkan toilet yang tersumbat dan tidak berfungsi. Akibatnya, pasien di ruangan tersebut harus berjalan ke ruang perawatan lain jika hendak buang air.
Baba, salah satu keluarga pasien asal desa Paku, Kecamatan Binuang, mengaku harus memapah istrinya yang baru saja bersalin jika hendak buang air.
"Kasihan ini karna saya harus antar ke toilet ruang sebelah, apalagi kalau pasien yang habis operasi sesar," keluhnya.
Baba menggambarkan kondisi rumah sakit saat ini, setiap ruangan umumnya diisi 10 pasien. Sementara hanya satu toilet yang digunakan.
"Coba bayangkan, satu toilet dugunakan puluhan pasien. Pasti selalu antri kalau mau buang air. Kasihan, apalagi kalau pasien sudah buru-buru mau buang air," katanya
Selain toilet, pasien juga mengeluhkan ruangan perawatan yang pengap, sesak dan panas. Hal ini lantaran ruang ventilasi yang kurang, sehingga sirkulasi udara tidak berfungsi dengan baik. Keluarga pasien berharap, pihak rumah sakit memperhatikan kenyamanan bagi para pasien.
"Panas sekali di dalam pak, apalagi. Biar pakai kipas angin tetap panas. Mudah-mudahan ini bisa diperhatikan pihak rumah sakit," katanya.
Kepala Tata Usaha Rumah Sakit Umum Daerah Polewali, Andi Hizbullah mengatakan, pihak rumah sakit akan berupaya untuk melakukan perbaikan. Namun kerusakan toilet ini juga, kata Hizbullah, biasa terjadi akibat ulah pasien atau keluarga sendiri yang membuang sampah sembarang, seperti sisa nasi, tulang ikan, pembalut, dan lainnya.
"Biasa kalau kami bersihkan saluran tangki penampungan IPAL, itu yang tesedot sampah itu tadi," terangnya, Kamis (17/1/2019).
Andi Hizbullah menilai, hal yang menjadi penyebab adalah karena kurangnya kesadaran dari pasien dan keluarga yang sering membuang sampah sembarang, padahal pihak rumah sakit dan petugas juga sudah memberi peringatan dengan cara menempelkan tulisan dan bahkan teguran langsung kepada pasien maupun pengunjung yang membuang sampah bukan pada tempatnya.
Hizbullah meminta kerjasama dengan kepala ruang perawatan agar selalu memberi pemahaman dan pendidikan edukasi kepada pasien dan kelurganya untuk menjaga kebersihan.
"Itu saluran pembuangan jangan dijadikan tempat pembuanagn sampah, karena memperngaruhi sistem saluran air," pesannya. (ant/har)