Okto (kuning) dan utusan Dinas Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, DKI dan NTB saat rapat kordinasi Ketransmigrasian di hotel d'Maleo Mamuju (egi/masalembo.com)
MAMUJU, MASALEMBO.COM - Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur berharap pemerintah tetap komitmen terhadap upaya perbaikan ekonomi warga Satuan Pemukiman (SP) Transmigrasi di seluruh kabupaten di wilayah Sulawesi Barat. Hal itu disampaikan Kepala Seksi Penyiapan Bidang Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim, Okto, usai rapat kordinasi ketransmigrasian di hotel d'Maleo Mamuju, Senin (21/1/2019) malam.
Salah satu yang diharapkan Okto adalah perbaikan sarana infrastruktur jalan menuju pemukiman warga trans. Menurutnya, jalan sebagai pendukung utama kesuksesan warga transmigrasi perlu menjadi perhatian utama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia.
"Fasilitas-fasilitas utamanya infrastruktur jalan sangat mendukung untuk pembinaan dan kelanjutan dan pengembangan transmigrasi yang ada, kita tahu kalau infrastruktur jalan dalam kondisi rusak berat akan menghambat aktifitas ekonomi maupun kegiatan-kegiatan masyakat lainnya," kata Okto, Senin.
Okto berharap, 20 Kepala Keluarga (KK) warga transmigrasi asal Sulbar asal Jawa Timur, tetap betah tinggal di lokasi, hingga mampu merubah taraf hidupnya lebih baik. Puluhan warga Jatim itu, kini sedang berada di SP Tanjung China Kabupaten Pasangkayu, Rano Mamasa dan Ulumanda Kabupaten Majene.
Sementara itu, Jamaluddin dari Dinas Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan harapan yang sama. Kata Jamal, infrastruktur di wilayah-wilayah transmigrasi saat ini cendurung masih belum mendapat perhatian srius dari pemerintah. Padahal menurutnya, roh dari transmigrasi adalah infrastruktur dan akses dari dan menuju lokasi pemukiman warga.
"Kalau kita lihat sejarahnya kan sejak tahun 1950, transmigrasi ini sudah dilakukan pemerintah, tujuan yang utama itu memperkuat, mempersatukan NKRI, dengan ada transmigrasi di seluruh wilayah Indonesia maka terisi yang kosong kan, tapi era sekarang kok seperti terabaikan. Kalau jalan tol, tol laut bisa dibangun kenapa jalan transmigrasi kok terabaikan," ucap Jamal
Kata dia, infrastruktur jalan yang berada di wilayah transmigrasi semestinya tak boleh lagi hanya dipandang sebelah mata. Karena tanpa infrastruktur yang memadai keberhasilan warga binaan sulit tercapai. (adv/red)