Mahasiswa Tutar menggelar aksi unjuk rasa menolak piala adipura (Asrianto/masalembo.com)
POLEWALI, MASALEMBO.COM - Konvoi arak-arakan menyambut piala Adipura di Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar disambut pula dengan aksi unjuk rasa, Selasa (15/1/2019). Aksi digelar sejumlah massa dari Aliansi Mahasiswa Tubbi Taramanu Bersatu. Mereka menggelar aksi di depan kantor DPRD Polman. Mereka mengatakan menolak piala Adipura.
Mahasiswa ini hendak menghadang mobil yang dikendarai oleh Bupati dan rombongan, namun berhasil dihalau aparat keamanan.
Dalam aksinya, mahasiswa membawa berbagai spanduk dengan tulisan menolak piala Adipura dan menuntut perbaikan infrastruktu jalan ke Kecamatan Tutar.
Salah satu peserta aksi Irfan Saleri, dengan tegas menuntut pemerintah daerah Polman untuk memperbaiki infrastruktir jalan, pendidikan dan kesehatan. Ia menuntut pembangunan ke Tubbi-Taramanu disamakan dengan kecamatan lain.
"Sesuai visi misi bupati, jalan mulus, ekonomi mulus. Membangun desa menata kota. Jangan hanya saat kampanye berjanji, tapi saat menjabat, lupa janjinya," tegasnya.
Ia menilai, banyak anggaran digunakan untuk menghiasi dan menata kota hanya mubazir, sementara jalan menuju Tutar masih rusak parah.
Mahasiswa menginginkan, pembangunan infrastruktur di Tutar bisa dilaksanakan karena Tutar juga merupakan bagian dari Polman.
"Jangan hanya di kecamatan lain, sementara kami selalu dilupakan. Coba lihat jalan kesana, hancur dan tidak pernah diperbaiki. Kami merasa sedih, dengan persoalan infrastruktur yang sudah puluhan tahun tidak dibangun," katanya.
Mahasiswa juga menegaskan bahwa Kabupaten Polman termasuk dalam kategori kabupaten tertinggal dan termiskin di Sulbar.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar, mengatakan, tahun ini Pemkab Polman telah menganggarkan Rp30 miliar khusus kecamatan Tutar melalui APBD dan anggaran dari pusat.
"Jalan ke Tutar ini, kita harus sabar, karena butuh biaya yang banyak. step by step," jelas AIM.
AIM juga menyinggung soal perbaikan jalan dari Kecamatan Alu, Besoanging, Puppurung, sudah bagus, bahkan mobil sudah bisa masuk.
Jalan ke Tutar merupakan jalan strategis provinsi dan sangat panjang, kalau menggunakan uang APBD di Polman, tidak cukup. Makanya ia meminta kepada masyarakat Tutar agar bersabar dulu, karena itu butuh biaya yang banyak.
AIM mengimbau kepada mahasiswa agar berpikir secara intelektual dan berbuat yang terbaik untuk Polman, "sebab ini piala Adipura bukan dibayar tapi hasil kerja kita," ucap AIM. (ant/har)