Fitriani memperlihatkan foto suaminya, Samsul Saguni. (dok Asrianto/masalembo.com)
MAJENE, MASALEMBO.COM - Fitiriani, istri dari Samsul Saguni, warga Negara Indonesia (WNI) asal Desa Poniang, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulbar, yang menjadi korban penyanderaan oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf kini berangkat menuju Jakarta untuk bertemu dengan suaminya.
"Saat ini saya sedang dalam perjalanan menuju Makassar. Sekarang sudah di Kabupaten Pinrang," katanya, saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (17/1/2019).
Fitriani mengatakan, Kemenlu RI sudah menghubunginya pada Rabu malam dan menyuruhnya untuk berngkat ke Jakarta. Fitriani berangkat bersama dua orang anaknya, dan diantar oleh wakil Bupati Majene Lukman, dan Kepala Desanya.
"Bapaknya sudah di Filipina, namun saya belum pernah berkomunikasi dengan bapak," katanya.
Sementara itu, Wakil BUpati Majene Lukman, mengatakan, akan menjemput langsung warganya.
"Kita akan dipertemukan di kantor Kemenlu RI besok pagi di Jakarta," jelas Lukman.
Sesuai rencana, usai dipertemukan dan proses serah terima, nanti akan di fasilitasi dan diantar langsung oleh Kemenlu RI hingga ke kampung halaman.
"Bagaimana proses pemulangan setelah serah terima, akan dibicarakan besok," terangnya.
Selaku Pemerintah Daerah, Lukman sangat bersyukur upaya yang dilakukan oleh Kemenlu RI dalam upaya membebaskan warganya. Mengenai dukungan kedepannya, Pemkab Majene akan berdiskusi dengan pihak keluargnya seperti apa langkah selanjutnya.
Samsul Saguni merupakan WNI asal Desa Lalattedong, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Selama empat bulan, ia di sandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina. Belum diketahui seperti apa proses pembebasannya, apakah melalui uang tebusan atau upaya lainnya.
Salah seorang rekannya bernama Usman Yunus alias Hamdan, terlebih dahulu bebas setelah berhasil kabur dari tempat penyekapan.
Sebelumnya diberitakan, dua WNI asal Provinsi Sulawesi Barat menjadi korban penculikan yang diduga dilakukan kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Kedua WNI tersebut adalah Usman Yunus alias Hamdan, warga Dusun Bruno, Desa Kebun Sari, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar dan Samsul Saguni, warga Desa Lalattedong, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene.
Keduanya diculik Selasa (11/9/2018) tahun lalu saat melakukan pencarian ikan di wilayah perairan Tawau, Malaysia. (ant/har)