Samsul Saguni (tengah) dan istri, wakil bupati Majene H Lukman dan pihak Kemenlu RI (istimewa/masalembo.com)
JAKARTA, MASALEMBO.COM - Suasana haru mewarnai pertemuan Samsul Saguni dengan istrinya Fitriani, di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Jakarta, Jumat (18/1/2019) sekitar pukul 15:00 WIB.
Proses penyerahan Samsul saguni dari pihak Kemelu RI ke pihak keluarga disaksikan oleh Wakil Bupati Majene, Lukman, dan Kedutaan besar Malaysia.
Fitriani, Istri Samsul Saguni, mengaku sangat bahagia bisa bertemu dengan suaminya. Tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, melalui Kemenlu RI, Pemerintah Kabupaten Majene, dan seluruh pihak yang telah membantu bebasnya suaninya dari sandera.
"Alhamdulillah, senang sekali karena sudah bertemu. Suami saya sehat-sehat," katanya, dihubungi via telepon.
Wakil Bupati Majene, Lukman, mengatakan, bahwa Samsul Saguni bisa bebas atas diplomasi antara kedua negara Indonesia dan Filipina. Ia berterima kasih kepada semua pihak yang telah membebaskan warganya dari sanderaan Abu Sayyaf.
"Ini berkat upaya dari Kemenlu dengan pihak pemerintah Filipina, Malaysia, dan pihak lainnya," kata Lukman.
Samsul Saguni mengaku sudah tidak ingin lagi kembali ke Malasysia. Ia lebih memilih mencari pekerjaan di kampung halamannya. Rencananya, Samsul akan pulang ke kampung halaman, Sabtu (19/1/2019) besok.
Samsul Saguni merupakan WNI asal Desa Lalattedong, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Ia disandera selama empat bulan, saat mencari ikan di perairan Sabah, Malaysia.
Selain Samsul Saguni, rekannya bernama Hamdan Yunus, warga Dusun Bruno, Desa Kebun Sari, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, terlebih dahulu bebas setelah berhasil kabur dari penyekapan. Keduanya merupakan WNI asal Sulawesi Barat yang disandera Abu Sayyaf saat mencari ikan di wilayah perairan Sabah, Malaysia pada bulan September 2018 lalu. (ant/har)