Air laut menggenangi pemukiman warga (ist/facebook)
MAMUJU, MASALEMBO.COM - Sudah dua hari sejak tanggal 24 Desember air laut setinggi tiga meter menerjang pulau Balabalakang. Akibatnya, selain menggenangi pemukiman warga juga merusak dermaga Saboyang yang berada di desa pulau terluar Kabupaten Mamuju Provinsi Sulbar itu.
Sekretaris Desa Balabalakang Nasmuddin saat dikonfirmasi membenarkan cuaca estrim beberapa hari ini. Kat dia, air laut menggenangi daratan pulau Balabalakang, merusak sejumlah rumah warga dan masjid, juga merobohkan dermaga Saboyang yang merupakan akses penyeberangan yang digunakan warga.
Ia juga mengaku bahwa masyarakat pulau lBalabalakang masih memilih untuk bertahan. "Saat ini masyarakat masih memilih bertahan," katanya, Selasa (25/12).
Nasmuddin menyayangkan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju hingga kini belum diterjunkan ke Balabalakang untuk mengevakuasi warga.
"Sama sekali tidak ada petugas dari BPBD ke Balabalakang," ungkapnya.
Nasmuddin juga menuturkan, sudah sejak lama pemerintah desa mengusulkan tanggul pemecah ombak, namun hingga kini belum ada realisasi.
"Dari kepemimpinan Pak Al Malik Pababari sampai Bupati Habsi Wahid warga terus mengusulkan untuk pembuatan tanggul pemecak ombak dari batu gajah namun tidak ada terealisasi," katanya. (awl/har)