Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar Dihadapan Warga Pulau Tangnga |
POLMAN - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Ali Baal Masdar (ABM) meresmikan jaringan listrik PLN yang telah masuk ke wilayah pulau terpencil di dusun Pulau Tangnga (Salama'), Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulbar, Sabtu sore (3/11/2018). Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengecekan kilometer rumah warga yang telah teraliri aliran listrik.
Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar sangat mengapresiasi kepada PT. PLN Persero yang telah bekerja sama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulbar dengan melakukan pembangunan jaringan listrik pedesaan di wilayah Sulbar.
“Saya harapkan agar fasilitas listrik perdesaan ini bisa dirawat dan dimanfaatkan masyarakat dengan sebaik-baiknya, apalagi bagi anak sekolah yang selama ini kesulitan belajar khususnya di malam hari karena minimnya lampu penerangan, sekarang sudah bisa belajar dengan cahaya yang terang“ kata mantan Bupati Polewali Mandar ini.
ABM mengaku bangga karena pertumbuhan ekomomi Sulbar selema beberapa tahun terakhir tergolong cukup tinggi. Bahkan selalu diatas perrumbuhan rata-rata nasional. Pada tahun 2017, pertumbuhan Sulbar berada pada kisaran 6.67%, sementara pertumbuhan ekonomi rata-rata sefara nasional hanya berkisar 5,19%, dan berharap bahwa seiring meningkatnya pembangunan perekonomian daerah.
Pertumbuhan ekonomi daerah ini masih tetap tinggi pada tahun-tahun mendatang. Kemajuan Pembangunan bidang ekonomi akan membutuhkan energi listrik dengan kapasitas yang tidak sedikit. Oleh karena itu, mau tidak mau kita harus mengupayakan ketrsediaan energi listrik yang cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat.
Menurut Rencana Usahan Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026 yang dikeluarkan opeh PT. PLN Persero, rata-rata pertumbuhan kebutuhan tenaga listrik selam 10 tahun terakhir adalah sebesar 11.7 %. Pertumbuhan ini tentunya masih akan terus meningkat seiring dengan semakin pesatnya aktivitas ekonomi dan perkembangan jumlah penduduk di Provinsi Sulbar.
ABM menambahkan, berbagai upaya yang dilakukan untuk mempertahankan petumbuhan ekonomi tetap tinggi, terutama memacu pembangunan beberapa infrastruktur vital di berbagai sektor dan salah satu janji kerja Gubernur Sulbar yakni "Sulbar Terang", program listrik maauk dusun yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Barat tahun 2017 - 2022.
Diharapkan dapat semakin mendorong laju pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, diperlukan keterlibatan instansi terkait untuk melakukan pembangunan ketenagalistrikan di seluruh wilayah Sulbar hingga ke pelosok desa dan dusun.
Diketahui, rendahnya rasio elektrifikasi di Sulbar diperingaruhi oleh banyak faktor seperti penyebaran penduduk yang tidak merata dan tersebar di wilayah pegunungan, daerah terpencil, dan kepulauan, serta kendala infrastruktrur akses jalan menuju lokasi yang sangat berpotensi mengahambat peningkatan pembangunan jaringan listrik, maka dalam upaya meningkatkan rasio elektrifikasi yang saat ini berkisar 76% dan ratio desa berlistrik sebesar 85.95%.
Lanjut ABM, Untuk memenuhi masyarakat, maka energi listrik yang berkeadilan, maka pemerintah telah melakukan berbagai langkah-langkah yang kongkrit seperti Pembangunan jaringan listrik yang menjangkau desa hingga dusun melalui penyediaan pembangkit listrik energi baru, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bagi masyarakat terpencil yang akses nenuju lokasi desa yang masih sangat sulit dijangkau oleh listrik PLN. Disamping itu, pemerintah juga senantiasa memberikan dukungan dan berkoordinasi dengan PT. PLN Persero untuk mengidentifikasi desa dan dusun yang belum menikmati jaringan listrik.
"Pemerintah Provinsi Sulbar mengharapkan kepada pemerintah kabupaten untuk terus memacu percepatan pembangunan jalan sesuai kewenangannya ke daerah -daerah terpencil dan senantiasa mendukung dengan melakukkan sosialisasi kepada masyarakat khususnya," tutup Ali Baal Masdar.
Kepala PLN Rayon Polewali, Tono Yulianto mengatakan, jumlah rumah warga yang telah teraliri listrik sebanyak 77 rumah dengan daya 900 Kwh.
Untuk biaya pemasangan warga dikenakan biaya Rp. 485.000.000 dari harga normalnya Rp.843.000.000. biaya tersebut beluk termasuk biaya instalasi listrik yang sekitar 600 ribu rupiah.
"PLN sekarang ada diskon 50 persen untuk biaya pemasangan baru. Kalau isntalasi diluar domain PLN, itu terserah warga yang menentukan," terangnya.
Selama puluhan tahun, warga Pulau Tangnga (Salama) hanya menggunakan mesin genset bantuan dari Pemda. Waktu penggunanaan pun sangat terbatas, mulai pukul 18:00 Wita petang hingga pukul 23.00 Wita malam. Dayanya pun sudah tidak mampu mengaliri seluruh rumah penduduk yang berjumlah sekitar 83 KK. Sementara untuk biaya bahan bakar dilakukan atas swadaya masyarakat sendiri.
Zaenal salah seorang warga, mengaku sangat berterima kasih kepada pemerintah dan PLN yang telah memberikan fasilitas kepada warga di daerah ini, sehingga kini dapat menikmati listrik seperti warga di daerah lain
“Alahmdulilah, Indonesia bagian pulau sudah merdeka karena sekarang ini kita sudah bisa menikmati listrik, setelah sekian tahun lamanya hidup dalam kegelapan “ ujar Zaenal.
Pulau Tangnga dihuni sekitar 83 KK dengan jumlah penduduk sekitar 300jiwa. Warga pulau Tangnga umumnya hanya nelayan tradisonal. Di kabupaten Polman ada enam pulau, dua diantaranya pulau yang berpenghuni yakni Pulau Battoa dan Pulau Tangnga (Salama). Selain pulau Tangnga, Pulau Battoa sebelumnya juga telah dialiri Iistrik PLN.
Acara ini turut dihadiri Anggota DPR RI Dra.Hj.Ruskati Ali Baal, Wakil bupati H.M.Natsir Rahmat, Pjs. Setda Prov. Sulbar Drs. H.ARrifuddin Toppo, Camat Binuang Budiaty Bestari, Pejabat Eselon II Pemprov Sulbar, Manajer PT. PLN Persero, Kapolsek Binuang Iptu Mahyuddin, Lurah Amassangan Muh Narwis, serta masyarakat sekitar. (ant/hrm)