Mendiang Florenshy dan isak tangis keluarga di Mamasa sambut jenazah (Frendy Cristian/masalembo.com)
MAMASA, MASALEMBO.COM - Jenazah Florenshy, seorang mahasiswi asal Mamasa yang menjadi korban meninggal dunia gempa Palu, Jumat (28/9) lalu tiba di kampung halamannya, Senin (1/10) pagi.
Jenazah tiba pukul 07:00 Wita dan langsung disambut isak tangis keluarga serta kerabat. Para keluarga tak kuasa menahan tangis saat jenazah tiba di kediamanya di Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa. Saudara serta ibu korban bahkan sempat histeris saat melihat jenazah mendiang gadis berusia 20 tahun ini diangkat dari mobil ambulance menuju rumah duka.
Florenshy adalah warga asal Mamasa yang tengah menempuh pendidikan di salah satu Sekolah Teologia di Palu Sulawesi Tengah. Ia menjadi salah satu korban gempa Jumat lalu. Jenazah mendiang dijemput langsung keluarganya di Palu, Minggu kemarin, kemudain di bawah ke Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulbar.
Tangis keluarga saat jezanah tiba di rumah duka (Frendy Cristian)
Menurut ayah korban, Rudy, putrinya masih sempat menelpon ke ibunya dua hari sebelum gempa terjadi. Saat itu mendiang mengabarkan dalam kondisi baik. Namun pada Jumat lalu saat gempa terjadi, infornasi diterima keluarga bahwa Florenshy tertimpa bangunan tembok. Ayah korban menerima informasi tersebut Sabtu (29/9).
“Waktu pertama saya menerima informasi Sabtu sore, saya belum percaya, karena biasanya anak saya jika hari Sabtu ia selalu melayani di gereja dan lokasinya agak jauh dari pantai," kata Rudy.
Rudy akhirnya benar-benar percaya putri tercintanya telah tiada usai menerima informasi kali kedua. Ia korban kemudian meyampaikan kepada seluruh keluarga termasuk untuk menjemput jenazah anaknya di Kota Palu.
Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka di Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa. (frd/har)