Petani memompa air sungai untuk mengairi sawah (Asrianto/masalembo.com)
POLEWALI, MASALEMBO.COM - Ratusan hektar sawah di Dusun Kampuno, Desa Tumpiling, Kecamatan Wonomulyo, kabupaten Polewali Mandar terancam gagal panen akibat kemarau.
Untuk mengairi sawahnya, petani terpaksa mengeluarkan biaya ekstra, yakni dengan menyewa mesin pompa alcom. Setiap hari, petani memompa air sungai kemudian dialirkan melalui irigasi ke sawah mereka.
Usia padi milik petani telah memasuki satu bulan. Namun jika tidak mendapatkan pasokan air yang cukup, tanaman padi bisa terancam gagal panen.
Untuk biaya operasional, petani membutuhkan sebanyak 150 liter bahan bakar solar yang digunakan dalam jangka waktu 1x 24 jam. Harga bahan sebanyak Rp. 800 ribu rupiah per hari.
"Pokoknya nostop ini menyala pak," tutur Basri, petani setempat.
Nanti jika masa panen telah tiba, biaya operasional ini akan di potong oleh pemilik mesinpompa air dengan potongan 15 persen.
Menurutnya, masa turun sawah di wilayah Tumpiling serentak akan dilakukan pada bulan November mendatang. Namun sebagian petani di desa Tumpiling lebih memilih turun lebih awal.
"Daripada tinggal lama menunggu, lebih baik ditanami sawahnya pak. Kan masih sempat di panen baru turun sawah serentak," katanya. (ant/har)